Saturday, July 26, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomi100 Anak Muda Penggerak Perubahan Diberdayakan untuk Membuat Perubahan Positif di Kawasan...

100 Anak Muda Penggerak Perubahan Diberdayakan untuk Membuat Perubahan Positif di Kawasan ASEAN melalui Program eYAA Angkatan ke-5

Inisiatif program eYAA yang digerakkan oleh anak muda telah memberi dampak pada lebih dari 89.000 individu di seluruh kawasan ASEAN dengan dukungan dari 40 organisasi mitra.

Bangkok, benang.id – Menjelang perayaan Hari ASEAN pada 8 Agustus 2025, Maybank Foundation dan ASEAN Foundation secara resmi menerima kedatangan 100 relawan muda beserta perwakilan dari 10 organisasi sosial kemasyarakatan atau civil society organisation (CSO) dan wirausaha sosial atau social enterprise (SE) dari kawasan Asia Tenggara dalam Seremonial Pembukaan Lokakarya Peningkatan Kapasitas Regional. Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Sebanyak 100 relawan muda terpilih berusia antara 19 hingga 35 tahun, berasal dari 10 negara anggota ASEAN, mereka membawa latar belakang beragam, ide-ide segar, serta semangat kesukarelawanan yang tinggi. Mereka akan dipasangkan dengan perwakilan CSO/SE lokal yang dipilih karena pemahaman mendalam mereka terhadap tantangan masyarakat setempat sekaligus kemampuan mereka dalam membimbing proyek-proyek yang dipimpin oleh para pemuda secara langsung di lapangan.

Diselenggarakan pada 20 hingga 23 Juli, lokakarya ini mempertemukan para agen perubahan muda yang penuh semangat dengan CSO/SE pendamping mereka untuk memfinalisasi 10 proyek berbasis komunitas yang akan segera diimplementasikan di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, serta Vietnam sebagai negara terbaru yang bergabung dalam program ini.

Mengacu pada pembelajaran daring sebelumnya, pertemuan regional selama empat hari ini menjadi ruang penting bagi para peserta untuk menyempurnakan proyek komunitas mereka, belajar dari para ahli dan alumni, serta memperkuat kecakapan kolaborasi mereka, sehingga akan membangun fondasi untuk menciptakan dampak yang bermakna dan berkelanjutan di komunitas tempat mereka akan berkarya.

(Ki-ka) Dr Piti Srisangnam– Executive Director of ASEAN Foundation dan Mr Shahril Azuar Jimin– Group Chief Sustainability Officer of Maybank, dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Dalam sambutan pembukaannya, Tan Sri Dato’ Sri Ir. Zamzamzairani Mohd Isa selaku Ketua Maybank Group dan Maybank Foundation mengatakan, Maybank, melalui program eYAA yang bekerja sama dengan ASEAN Foundation, tetap berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan sosial dengan mendukung para pemuda penggerak perubahan menciptakan dampak nyata, mempererat persatuan lintas budaya, serta membangun komunitas ASEAN lebih inklusif dan tangguh.

Kami meyakini bahwa ketika diberikan alat yang tepat untuk meraih kesuksesan, para pemuda dapat menjadi kekuatan konstruktif bagi pembangunan. Kekuatan pemuda tidak hanya terletak pada pencapaian besar, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk menggali potensi dan keberanian diri, sehingga mampu mewujudkan hal-hal bermakna untuk masa depan,” imbuhnya.

Dr Piti Srisangna, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation menyatakan sangat antusias untuk melanjutkan perjalanan ini bersama Maybank Foundation. “Program ini mengingatkan kita bahwa pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, mereka adalah agen perubahan hari ini. Melalui eYAA, kami mengambil langkah nyata menuju tercapainya Visi Komunitas ASEAN 2045, yakni sebuah kawasan di mana pemuda berada di pusat pembangunan Asia Tenggara yang lebih inklusif, inovatif, dan tangguh,” jelasnya.

Kesepuluh proyek berbasis komunitas ini dirancang dengan menyesuaikan kebutuhan masing- masing masyarakat di enam negara ASEAN terpilih dan terbagi ke dalam empat fokus utama: pemberdayaan komunitas, seni dan budaya, keberagaman lingkungan, serta pendidikan. Setiap tim akan menerima dukungan hibah hingga 25.000 Dolar AS, dan CSO/SE lokal akan memainkan peran krusial dalam memastikan keberhasilan proyek-proyek tersebut.

Mr Shahril Azuar Jimin– Group Chief Sustainability Officer of Maybank (tengah), dan Dr Piti Srisangnam– Executive Director of ASEAN Foundation (kanan) dalam talkshow program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Salah satu contohnya adalah para relawan muda Angkatan ke-5 akan terlibat dalam “Project Membumi” di Kota Batu. Diinisiasi oleh EcoLiving Community Indonesia, proyek ini menjawab permasalahan sampah makanan yang mencapai sekitar 76 ton setiap harinya, serta menyoroti kebutuhan mendesak akan praktik yang lebih berkelanjutan.

Proyek ini nantinya akan memperkenalkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pendekatan multisektoral yang melibatkan pendidikan, pariwisata, serta pembuatan kebijakan. Beberapa kegiatan yang akan dijalankan meliputi lokakarya di sekolah-sekolah, kampanye publik, fasilitas kompos dan eco-enzyme, advokasi kebijakan lokal, serta kunjungan wisata ramah lingkungan.

Selain memberi manfaat langsung bagi lebih dari 1.500 individu (siswa, guru, ibu rumah tangga, pemangku kepentingan, peserta global), proyek ini juga secara tidak langsung akan menjangkau 2.000 siswa lainnya dari sekolah-sekolah yang bekerja sama.

Dengan menggabungkan keterlibatan akar rumput dengan dukungan kebijakan, “Project Membumi” bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan solusi pengelolaan sampah yang terukur.

Selain itu, ada juga proyek “Glorious Golo Mori” yang diinisiasi oleh Insan Bumi Mandiri. Proyek ini menjawab isu kesenjangan akses terhadap infrastruktur di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya pasokan listrik yang terbatas. Menjawabtantangan tersebut, proyek ini akan memasang fasilitas penyimpanan dingin bertenaga surya guna menjaga kesegaran produk perikanan, meningkatkan daya jualnya, serta memperkenalkan energi terbarukan di wilayah tersebut.

Secara paralel, proyek ini juga akan membentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipimpin oleh perempuan dengan fokus pada produkolahan ikan untuk menciptakan peluang pendapatan lebih stabil. Inisiatif ini akan memberi manfaat secara langsung bagi 70 individu, termasuk 50 nelayan dan 20 pelaku UMKM, dan secara tidak langsung mendukung lebih dari 2.600 individu (keluarga, nelayan, dan pelaku UKM lainnya).

Dengan mengintegrasikan energi bersih dan pembangunan ekonomi inklusif, “Glorious Golo Mori” memperkuat ketahanan masyarakat dan membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan di wilayah pesisir ini.

Selain itu, proyek “Textile Rekindling Initiative (TRI)” oleh PT Tri Cinta Bumi di Bali bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah tekstil pasca konsumsi yang semakin meningkat dengan mendirikan Pusat Pengelolaan Limbah Tekstil yang berfungsi sebagai pusat keberlanjutan. Pusat ini akan dilengkapi dengan toko barang bekas (thrift store), perpustakaan alat reparasi, dan ruang pelatihan, serta didukung oleh berbagai kegiatan seperti lokakarya komunitas, program sekolah, bazar amal, dan kampanye digital.

Pendekatan holistik ini menjawab kurangnya infrastruktur daur ulang, rendahnya kesadaran publik, serta potensi ekonomi yang hilang akibat limbah tekstil. Inisiatif ini memberikan manfaat langsung bagi 2.640 individu, termasuk perajin lokal, pelajar, dan anggota komunitas yang mendaur ulang pakaian mereka, sementara kampanye digitalnya diperkirakan akan menjangkau lebih dari 500.000 individu. Dengan mempromosikan fesyen sirkular dan memberdayakan masyarakat setempat, “Textile Rekindling Initiative (TRI)” mendorong kebiasaan berkelanjutan dan membuka peluang ekonomi kreatif di Bali.

Setelah kegiatan lokakarya, relawan muda akan ditugaskan ke lokasi proyek yang telah ditentukan, di antara sepuluh komunitas yang tersebar di enam negara ASEAN. Selama duaminggu, mereka akan tinggal dan bekerja bersama masyarakat setempat, mencari solusi dan membangun koneksi kuat dan berkelanjutan demi memperkuat persatuan ASEAN dari akar rumput.

(Ki-ka) Mr Shahril Azuar Jimin– Group Chief Sustainability Officer of Maybank, dan Dr Piti Srisangnam– Executive Director of ASEAN Foundation dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Sejak diluncurkan pada tahun 2018, program eYAA telah memberdayakan 382 relawan muda, mengimplementasikan 40 proyek komunitas, serta memberi dampak positif pada lebih dari 89.000 individu di seluruh kawasan ASEAN. Setiap tahunnya, jangkauan serta relevansi program ini semakin meningkat. Dengan bergabungnya Vietnam dalam daftar negara proyek tahun ini, program eYAA terus memperluas jangkauannya sekaligus memperdalam dampaknya di tempat yang paling membutuhkan.

Seperti Zulfikar Dabby Anwar, alumni program eYAA: Angkatan ke-4 dari Indonesia yang sebelumnya berkontribusi dalam inisiatif pengelolaan sampah di Kuching, Sarawak, Malaysia. Sekarang, Zulfikar berperan penting sebagai perwakilan CSO untuk salah satu proyek komunitas di program eYAA: Angkatan ke-5.

Perjalanan Zulfikar menyoroti dampak berkelanjutan dari program eYAA yang tidak hanya memberdayakan kepemimpinan anak muda untuk pembangunan masyarakat secara berkelanjutan, tetapi juga mempromosikan kolaborasi lintas negara yang bermakna di antara para pemangku kepentingan yang beragam.

Program eYAA pada dasarnya merupakan suatu inisiatif yang berpusat pada masyarakat yang secara langsung berkontribusi mencapai terwujudnya Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2025, yakni menciptakan masyarakat ASEAN lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh. Dengan membekali para pemuda ASEAN dengan perangkat, pengalaman, serta jaringan untuk memimpin perubahan, program ini memposisikan mereka sebagai penggerak utama mendorong pembangunan berkelanjutan, sekaligus memperkuat solidaritas regional.

Visi bersama ini terwujud karena kemitraan erat antara ASEAN Foundation dan Maybank, melalui Maybank Foundation. Dengan mendukung program eYAA, Maybank Foundation menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan inklusif, menyediakan wadah untuk membina para pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan-tantangan sosial-ekonomi dan pembangunan di kawasan ASEAN.

Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Maybank untuk memanusiakan layanan keuangan dan mendukung salah satu dari empat komitmen keberlanjutannya, yakni meningkatkan kehidupan dua juta rumah tangga di seluruh ASEAN pada tahun 2025. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments