Friday, January 31, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomi2 Hari Perdagangan di Tengah Sentimen Positif Suku Bunga The Fed, IPOT...

2 Hari Perdagangan di Tengah Sentimen Positif Suku Bunga The Fed, IPOT Rekomendasikan Saham Berikut

Jakarta, benang.id – Sepanjang pekan lalu sebelum libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariatif cenderung menguat tipis sebesar 0,16% dan ditutup di level 7.166.

Secara garis besar sektor infrastruktur menjadi sektor penopang IHSG dengan penguatan sebesar (2,27%) sementara sektor pemberat berasal dari sektor properti yang melemah sebesar (-2,26%). Selama perdagangan pekan lalu, asing mencatatkan net sell sebesar Rp919,19 miliar.

Berbicara terkait sentimen pekan lalu yang memengaruhi market, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany menyebutkan sejumlah sentimen dari sisi global dan domestik.

Terkait sentimen global, terang Indri, pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump menuntut OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga komoditas minyak dan meminta bank sentral untuk memangkas suku bunga acuan.

Bursa Efek Indonesia. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Trump juga memperingatkan untuk para pemimpin bisnis global untuk bersiap menghadapi tarif untuk produk yang dibuat di luar Amerika. Dalam kepemimpinannya ia menyatakan akan membuat otoritas baru yakni External Revenue Service yang khusus dibuat untuk memungut bea masuk dan penerimaan lainnya yang berasal dari luar Amerika Serikat

Trump juga memiliki rencana untuk mengenakan bea masuk sebesar 10% atas seluruh barang impor dan bea masuk sebesar 60% khusus atas barang yang diimpor dari China.

Selain itu, bea masuk sebesar 25% juga akan dikenakan atas barang impor dari Meksiko dan Kanada guna mendorong kedua negara tersebut untuk turut mencegah masuknya imigran gelap ke Amerika

Namun saat ini, Trump mengatakan pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10% kepada China karena fentanil dikirim dari negara tersebut ke Amerika Kebijakan tersebut digadang-gadang akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Februari mendatang.

Sementara itu, The Fed akan mengumumkan arah kebijakan suku bunga pada pekan depan dan para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dengan menilai kondisi ekonomi Amerika Serikat yang bervariatif cenderung kuat sebagai pertimbangannya

Selanjutnya, Bank of Japan memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga acuan ke  level 0,5%. Aksi Bank of Japan dalam meningkatkan suku bunga acuannya kali ini tidak begitu memberikan dampak yang signifikan sebab para pelaku pasar sudah memprediksi dan bersiap akan hal tersebut.

Dari sentimen domestik, terang Indri, ada sentimen positif mengalir untuk sektor energi sebab pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga gas HGBT ke level $7/MMbtu (vs. $6/MMbu tahun lalu).

Sentimen dan Rekomendasi Pekan ini

PT Indo Premier Sekuritas. Foto: Indo Premier

Berbicara tentang potensi market pada pekan ini yang hanya akan berlangsung selama 2 hari yakni, 30-31 Januari 2025, Indri menyebutkan 4 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni Indeks PMI Manufaktur China, Pergerakan Suku Bunga The Fed, Rebalancing Indeks LQ45 dan IDX30 dan Laporan Keuangan Emiten.

Terkait Indeks PMI Manufaktur China, indeks ini pada Januari 2025 dilaporkan terkontraksi ke level 49,1 dan lebih rendah dibanding konsensusnya yang diprediksi akan tetap berada di level 50,1. Hal ini menandai kontraksi pertama di sektor manufaktur sejak bulan September 2024 dan penurunan paling tajam dalam lima bulan.

“Aktivitas manufaktur yang melemah ini menjadi sinyal bahwa aktivitas ekonomi China melemah dan juga berpotensi berimbas kepada penurunan permintaan batu bara dari Indonesia,” terangnya.

Terkait sentimen pengumuman arah kebijakan suku bunga, the Fed dijadwalkan akan mengumumkan mengenai kebijakan suku bunga Amerika Serikat pada tanggal 30 Januari mendatang.

“Menilai dari beberapa data ekonomi yang telah dirilis, didapatkan hasil yang cukup bervariatif namun memberikan kesimpulan bahwa ekonomi Amerika Serikat masih tergolong cukup kuat. Sehingga berdasarkan hasil survey, sebesar 99,5% para pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4,5%-4,75%.”

Selanjutnya terkait sentimen rebalancing Indeks LQ45 dan IDX30 yang akan dilakukan pada penutupan perdagangan 31 Januari 2025 dan akan efektif sejak perdagangan 3 Februari 2025.

Tentu saja ini akan berpengaruh pada daftar saham yang kena rebalancing, LQ45 (Inclusion: CTRA, JPFA, MAPA dan Exclusion: BUKA, INTP, MTEL) dan IDX 30 (Inclusion: EXCL, ISAT dan Exclusion: ACES, PGEO).

Terakhir, sentimen rilis laporan keuangan beberapa emiten. Beberapa emiten dijadwalkan akan merilis laporan kinerja tahunan 2024 sehingga berpotensi menjadi sentimen perdagangan pekan ini yang hanya berlangsung selama 2 hari.

Transaksi saham berbasis web di IPOT Foto: Indo Premier

Berkaca pada sentimen positif di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang menghadirkan Booster Modal hingga 10x merekomendasikan beberapa saham berikut ini yang dapat dimaksimalkan potensi profitnya dengan Booster Modal IPOT. Selain itu, PT Indo Premier Sekuritas juga merekomendasikan Reksa Dana Saham Power Fund Series yang juga akan mengalami dampak dari sentimen positif tersebut.

  1. Buy JPFA (Current Price 2.020, Entry 2.020, Target Price 2.110 (4,46%), Stop Loss 1.970 (-2,48%), Risk to Reward Ratio 1:1,8). JPFA ditutup membentuk candle bullish continuation long white maruboz. Candle ditutup di atas EMA5, MA10,20, dan 50. Volume mengalami kenaikan kembali dan berhasil tutup di atas level psikologis 2.000.
  2. Buy on Breakout BSDE (Current Price 950, Entry 960, Target Price 1.000 (4,17%), Stop Loss 940 (-2,08%), Risk to Reward Ratio (1:2,0). Emiten ini berpotensi membentuk pola inverted head and shoulder yang merupakan tanda reversal. Konfirmasi breakout pada level 960 diiringi kenaikan volume untuk melanjutkan kenaikan ke level psikologis ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.
  3. Buy on Breakout CTRA (Current Price 1.005, Entry 1.010, Target Price 1.060 (4,95%), Stop Loss 980 (-2,97%), Risk to Reward Ratio (1:1,7). CTRA ditutup membentuk candle long white marubozu tanda bullish continuation, ditutup di atas EMA5, MA10 dan MA20 dalam fase uptrend dan ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.-

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC). Berdasarkan perdagangan pekan lalu tercatat IDX BUMN 20 menjadi indeks unggulan yang mencatatkan kenaikan sebesar 2,11%. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk para pelaku pasar dapat mengoleksi Reksa Dana Power Fund Series (PFS) dengan kode XISC sebab berisikan emiten-emiten BUMN unggulan di dalamnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments