Sorong, benang.id – Berdasarkan data yang diperoleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), 96,2% lulusan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong berhasil memasuki dunia usaha dan industri (DuDi) dan membangun usaha sendiri (berwirausaha).
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) I Nyoman Radiarta menerangkan, tingginya penyerapan lulusan di dunia kerja merupakan wujud komitmen KKP untuk membangun sektor kelautan dan perikanan melalui sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berintegritas, produktif, kreatif, dan inovatif, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan.
“SUPM Sorong merupakan satu-satunya pendidikan menengah milik KKP yang berada di wilayah Papua yang kaya akan sumber daya perikanannya. Keberadaan sekolah ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan SDM KP yang berkualitas khususnya di wilayah Papua,” terang I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP, Senin (20/6/2022), terkait wisuda 159 lulusan SUPM Sorong Tahun Pelajaran 2021/2022, Sabtu (18/6/2022).
Dalam menjalankan peran menghadirkan SDM unggul, KKP melalui BRSDM menerapkan sistem vokasi dengan pendekatan Teaching Factory (TEFA) di seluruh satuan pendidikan KP, baik itu satuan pendidikan menengah ataupun tinggi. “Melalui sistem tersebut, porsi pembelajaran praktik sebesar 70% dan pembelajaran teori 30%,” terang Nyoman.
Nyoman berharap kompetensi yang dimiliki para wisudawan, juga dijadikan bekal bagi generasi muda untuk berkontribusi mewujudkan program prioritas KKP 2021-2024 yang mengedepankan prinsip ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam perikanan yang ada.
Kepala Pusat Pendidikan KP (Pusdik KP), Bambang Suprakto, menerangkan bahwa menghasilkan lulusan yang unggul dan berjiwa wirausaha menjadi acuan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di KKP, sehingga lulusan dapat diterima dengan mudah di dunia usaha dan industri (DuDi) serta dapat menciptakan kemandirian dalam usaha di bidang kelautan dan perikanan.
KKP memiliki indikator kinerja dalam hal penyerapan lulusan pada dunia usaha/industri sebesar 75%. SUPM Sorong berhasil melampaui target penyerapan dunia usaha dan industri (DuDi) sebesar 87% (142 orang) dan 9,2% (15 orang) berwirausaha.
“Untuk itu kami sangat mengapresiasi atas kerja keras seluruh civitas akademika SUPM Sorong. Kami juga bangga dengan lahirnya para wirausaha muda baru yang merupakan lulusan SUPM Sorong. Jadi 96,2% lulusan sudah memiliki langkah ke depannya, ada yang terserap dunia usaha dan industri ada juga yang berwirausaha,” ucap Bambang.
SUPM Sorong telah dilengkapi fasilitas sesuai dengan tuntutan kurikulum di bidang KP, antara lain: Maritime English Simulator, Simulator Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut, 1 unit kapal latih KM. Airaha 78 gross ton, hingga workshop pengolahan hasil perikanan.
Lulusannya pun dibekali dengan sertifikasi kompetensi, diantaranya sertifikat keahlian dan keterampilan tersebut, di antaranya Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (Ankapin) Tingkat II, BST, Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan (Atkapin) Tingkat II, Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), hingga Sertifikat Kompetensi yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Di samping itu, KKP juga memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada anak pelaku utama KP, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam, untuk mengenyam pendidikan secara gratis, melalui kuota sebesar 55% dari total jumlah peserta didik dan jumlahnya pun akan terus ditingkatkan dengan memperhatikan keterwakilan peserta didik yang berasal dari kabupaten/kota dan provinsi.
Sementara itu, apresiasi datang dari Walikota Sorong yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Hasni K. Pasaribu.
“Tentunya kesuksesan ini dapat membawa semangat, antusiasme, serta motivasi baru untuk segera mengaplikasikan ilmu seraya mengabdikan diri kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara. Pemerintah dan Masyarakat Kota Sorong menanti kontribusi dan pengabdian saudara untuk bersama-sama memajukan dan memanfaatkan sumber daya perikanan yang berlimbah di wilayah Kota Sorong,” harapnya.