Jakarta, benang.id – Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) bersama Dewan Energi Nasional (DEN) berkomitmen mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pengembangan sumber daya energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi yang digelar Aspebindo dan DEN di Jakarta, Selasa (28/2/2023) membahas isu-isu yang berkaitan dengan mendukung ketahanan nasional seperti Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), dan Cadangan Energi Primer (CEP).
Diketahui, ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama pemerintah dalam membangun Indonesia yang mandiri dan berdaulat.
Aspebindo dalam diskusi tersebut juga menyoroti pentingnya RUEN dan CEP sebagai landasan strategis dalam pengembangan sektor energi nasional.
“Sebagai asosiasi dalam pengembangan sektor energi, kami siap mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional melalui penyediaan energi yang stabil dan terjangkau. Kami juga merasa perlu untuk kita kolaborasi supaya visi RUEN dan target CEP ini bisa kita capai,” ujar Muhammad Arif, Sekretaris Jenderal Aspebindo.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, menyambut baik dukungan Aspebindo dalam memperkuat ketahanan nasional melalui sektor energi yang berkelanjutan. Sekretaris Jenderal DEN memastikan ketahanan pasokan energi Indonesia dengan indeks ketahanan energi RI berada pada kategori tahan di tengah krisis energi global yang terjadi belakang ini.
“Kami berterima kasih atas komitmen Aspebindo dalam mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pengembangan sektor energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Saat ini kondisi ketahanan energi nasional kita berada di kategori tahan yaitu di indeks 6-8. Kondisi ini sudah sangat baik jika dibandingkan beberapa tahun lalu,” ujar Djoko Siswanto.
Mengenai indeks ketahanan energi nasional, Aspebindo mendukung upaya untuk diperkuat dan ditingkatkan sebagai langkah antisipatif apabila terjadi kondisi krisis.
“Meski berada di level tahan, kami rasa tetap perlu untuk kita perkuat bahkan ditingkatkan karena kita tidak tahu kondisi ke depannya. Perlu langkah antisipasi, sebagai dasar apabila terjadi krisis darurat energi,” jelas Muhammad Arif dalam perbincangan bersama DEN.
Diketahui, Dewan Energi Nasional (DEN) selain melakukan pengawasan, juga tengah memantau perkembangan implementasi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi dengan 30 Provinsi telah menetapkan Perda tersebut. Hal ini untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang. Target buaran energi baru dan terbarukan (EBT) telah meningkat menjadi 62% dalam pemanfaatan energi primer pada 2060.
RUEN merupakan rencana strategis jangka panjang dalam pengembangan sektor energi nasional yang bertujuan untuk mencapai kemandirian energi, sementara CEP adalah target cadangan energi primer nasional yang harus tercapai pada tahun 2050. Kedua program ini sangat penting dalam memperkuat ketahanan nasional melalui penyediaan energi yang stabil dan terjangkau.
Sekretaris Jenderal Aspebindo, Muhammad Arif mengatakan bahwa upaya mendorong keberlanjutan dan meningkatan ketahanan energi berarti berjuang demi kesejahteraan rakyat.
“Dalam rangka mendukung RUEN kami merasa perlu didukung juga oleh upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi pengusaha dibidang energi, pengembangan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, serta memperkuat kerjasama antara sektor publik dan swasta. Dangan adanya sinergisasi ini harapannya akan membawa dampak positif untuk Indonesia dengan meningkatkan ketahanan energi sehingga rakyat Indonesia semakin sejahtera.” tutur Muhammad Arif.
Melalui pertemuan ini, Aspebindo berharap dapat menjadi langkah awal yang baik dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, asosiasi, pengusaha, dan ahli energi dalam meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendukung RUEN untuk mencapai tujuannya sebagai sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (*)
