Monday, November 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGreeneration Foundation dan Bank Mandiri Luncurkan Program Eco Ranger: Waste to Energy

Greeneration Foundation dan Bank Mandiri Luncurkan Program Eco Ranger: Waste to Energy

Banyuwangi, benang.id – Mengubah sampah organik menjadi energi? Apakah mungkin? Greeneration Foundation memulai inisiatif untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya untuk sampah jenis organik mengubah jadi energi melalui program unggulan bernama EcoRanger.

Greeneration Foundation bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam program Waste to Energy di Kabupaten Banyuwangi. Program yang telah bergulir sejak 2022 ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di daerah Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar gas alam.

Rangkaian acara bertajuk “EcoRanger: Waste to Energy Dissemination” digelar sebagai
perayaan dalam memperingati Hari Strategi Konservasi Sedunia sekaligus memperkenalkan
pencapaian program. Acara hari pertama (15/3) bertempat di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dibuka secara resmi dengan sambutan Kepala Dinas
Pariwisata.

Setelah pemaparan hasil program Waste to Energy, dilakukan seremonial serah
terima fasilitas biogas dan 1 rumah BSF kepada penerima manfaat, serta penyerahan trofi
sebagai simbolisasi berdirinya Emvitrust Indonesia untuk Sentra Kelola Sampah
(SEKOLA).

Sementara, untuk hari kedua (16/3) diisi dengan kunjungan ke instalasi biogas, kebun buah naga, dan Sentra Kelola Sampah serta ditutup dengan aksi penanaman pohon di area
Dusun Pancer. Area Head Jember Bank Mandiri, Bambang Purnomo Poncokaryo mengatakan Bank Mandiri mendukung penuh kegiatan EcoRanger sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, hal ini didukung dengan kesamaan visi untuk Bank Mandiri menjadi mitra eksklusif EcoRanger melalui program Waste to Energy dengan harapan lingkungan yang kondusif dapat memberikan manfaat untuk masyarakat. “Sejalan dengan komitmen kami untuk membangun keberlanjutan bisnis dan sosial yang saling menguntungkan, program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di daerah pariwisata untuk menangani pengelolaan sampah,” ujar Bambang dalam keterangan resminya.

Fahrian Yovantra selaku Head of Program Division Greeneration Foundation mengapresiasi langkah Bank Mandiri dalam mendukung upaya konversi Waste to Energy dalam program EcoRanger di Banyuwangi. “Lebih dari 250 ton kilogram sampah berhasil kami kelola menjadi berbagai produk bernilai baik, seperti maggot BSF untuk peternakan,
biogas untuk alternatif gas di rumah tangga, bio slurry sebagai pengganti pupuk untuk
membantu pertanian warga, dan sebagainya,” ucap Rian.

Greeneration memperkenalkan hasil olahan sampah organik menjadi pakan ikan dan energi bio. (foto:ist/publicom)

Program EcoRanger

Program ini sudah berjalan selama 1 tahun bersama Bank Mandiri yang memiliki
tiga hal utama yang sesuai dengan Greeneration yang dijelaskan oleh Nur Almira
Rahardyan, selaku Community Empowerment Project Leader. “Selain hasil yang sudah
dicapai, program Waste to Energy EcoRanger bersama Kabupaten Banyuwangi dan
didukung oleh Bank Mandiri ini juga memiliki semangat pada tiga fokus Greeneration
Foundation, yakni pariwisata berkelanjutan, pengelolaan sampah bertanggung jawab, dan
pemberdayaan masyarakat, yang kali ini diwujudkan melalui kolaborasi dengan Kabupaten
Banyuwangi,” tutur Almira

Sejauh ini, sebanyak 250 ton sampah yang telah dikelola terbagi kedalam beberapa
program yang sudah dijalankan. Tujuannya untuk mengelola sampah yang ada di kawasan
pariwisata Banyuwangi. Di antaranya, lebih dari 27.100 kilogram dikelola dalam tiga program kerja utama.

Mengumpulkan sampah organik di daerah wisata juga butuh dukungan komunitas setempat ( foto: Ist/ publicom)

Pertama, optimasi maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk mempercepat penguraian sampah. Berdasarkan data dari program EcoRanger, maggot BSF telah berhasil menguraikan 11.406 kg sampah organik menjadi kasgot. Maggot BSF juga dijual kepada peternak untuk menambah pendapatan serta sebagai pakan ikan.

Tak hanya itu, program kedua yakni produksi biogas dengan memproses sampah organik di dalam alat bernama biodigester yang telah mengkonversi 15.720 kg sampah organik menjadi alternatif LPG hingga 50 persen. Kemudian, sampah lainnya yakni sebanyak lebih dari 222 ton dikelola melalui recycling, compost, dan residu.

Program ketiga yakni pengelolaan sampah berkelanjutan dengan melegalisasi EcoRanger
Banyuwangi menjadi Emvitrust Indonesia. Setelah berhasil dalam programWaste to
Energy, tim EcoRanger Banyuwangi yang didirikan pada tahun 2018 kini bertransisi sebagai
lembaga baru yang independen. Beberapa pengembangan antara lain meliputi layanan
pengelolaan sampah, wisata edukasi, serta program training dan consulting di daerah
pariwisata.

Siti Muyasaroh, Direktur Eksekutif Emvitrust membagikan visi dari Emvitrust sendiri yang
unggul dan adaptif dengan situasi dan kondisi saat di lapangan. “Kami sadar bahwa kondisi
serta permasalahan tentang sampah dan pariwisata sangat dinamis. Tren dan isu yang
terus berkembang dan berubah-ubah menjadi bekal kami dalam memperkuat kualitas
Emvitrust dari segi adaptasi terhadap perubahan di lingkungan,” ucap Siti.
“Kami berharap kerjasama ini akan menjadi langkah awal dalam pengembangan energi
terbarukan serta pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Terlebih dengan pemberian
biogas ke masyarakat setempat, diharapkan bisa menjadi alternatif gas alam untuk jangka
panjang,” lanjutnya

Adapun dalam skema pengelolaan sampah berkelanjutan, EcoRanger melakukannya dalam
empat tahap. Pertama-tama, sampah dikumpulkan dan dilakukan pemilahan oleh Sentra
Kelola Sampah (SEKOLA) menjadi sampah organik dan anorganik. Kedua, pengangkutan
sampah. Ketiga, dilakukan kembali pemilahan sampah oleh tim operasional. Dan terakhir
adalah pengolahan sampah dengan memanfaatkan maggot BSF dan pembuatan biogas.
Sampah residu kemudian akan ditangani lebih lanjut oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Banyuwangi.

Kepala Dinas Pariwisata, Bapak M.Y. Bramuda menyampaikan, pihaknya turut
menyambut baik kolaborasi antara Greeneration Foundation dan Bank Mandiri dalam
program EcoRanger di Kabupaten Banyuwangi. “Kami senang melihat masyarakat tertarik
pada isu pengolahan sampah dan bersemangat untuk berpartisipasi. Kami mewakili
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berharap seluruh lapisan masyarakat dapat
mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang lebih baik,” terangnya.

Adapun melalui program ini, Greeneration Foundation bersama Bank Mandiri mampu
menghasilkan dampak nyata berupa 1 instalasi maggot BSF, 10 instalasi biogas, 235.000
metric Kg CO2e emisi karbon yang tereduksi, lebih dari 27.100 kilogram sampah yang telah dikelola, serta lebih dari 300 KK warga telah diedukasi mengenai pemilahan sampah. Tak hanya itu, lebih dari 90 acara telah terselenggara mulai dari Beach Clean Up hingga
EcoRanger Academy yang melibatkan lebih dari 2.000 partisipan. Dengan pendekatan pemberdayaan komunitas, program ini mendorong masyarakat untuk berperan dalam mengembangkan aksi pengelolaan sampah. “EcoRanger adalah program
pendampingan komunitas di daerah khususnya daerah pariwisata untuk mendorong
munculnya solusi atas permasalahan pengelolaan sampah. Mudah-mudahan segala torehan
baik di Banyuwangi ini dapat menjadi berkah untuk Banyuwangi,” tutup Fahrian.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments