Jakarta, benang.id – Pergerakan barang di Kawasan ASEAN tumbuh signifikan pascapandemi Covid-19. Negara-negara ASEAN telah menjadi magnet baru dalam perkembangan ekonomi dunia bersama China, Korea, Jepang, dan India.
ASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) melihat Indonesia sebagai pemain utama di kawasan, karena 40% populasi di ASEAN tinggal di negara ini. Artinya, arus lalu lintas barang yang datang atau pergi dari Indonesia menjadi volume yang besar terutama dengan menggunakan moda transportasi laut, baik dengan moda peti kemas maupun dengan moda break bulk.
Chief Executive Officer Krakatau International Port (KIP), Akbar Djohan, menyampaikan bahwa Pelabuhan Internasional KIP sebagai operator pelabuhan break bulk terbesar di Indonesia, yang berada di lokasi yang paling strategis untuk memfasilitasi lalu lintas inbound dan outbound ke dan dari Indonesia untuk semua komoditas.
“KIP dan AFFA sepakat untuk maju ke arah kerja sama yang positif dan sepakat untuk membuat tindakan potensial yang dapat diterapkan. Kesepahaman (MoU) ini ditandatangani langsung oleh Alvin Chua Ketua AFFA dan saya selaku CEO KIP pada Selasa di Jakarta. Rencana aksi telah ditetapkan untuk diimplementasikan dalam kerja sama bisnis nyata,” ungkap Akbar pada keterangan tulisnya di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Anggota AFFA di 10 Negara ASEAN dapat memanfaatkan fasilitas dan kapasitas pelabuhan KIP secara maksimal sebagai pintu gerbang utama untuk melakukan ekspor dan impor kargo curah ke dan dari Indonesia.
“KIP juga berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaiknya dalam operasi pelabuhan curah dan dapat melayani layanan baru yang berbeda dalam waktu dekat terutama dalam operasi logistik,” ujar Akbar.
AFFA akan mempromosikan Pelabuhan Internasional Krakatau kepada seluruh anggota AFFA yang menjangkau kurang lebih 8.500 perusahaan logistik di ASEAN, serta memastikan pergerakan barang antar negara ASEAN dapat lebih cepat dan tertangani dengan baik, termasuk dengan memanfaatkan proses digitalisasi sebaik-baiknya.
“Baik AFFA maupun KIP juga sepakat untuk mengembangkan capacity building bagi seluruh anggotanya. Kami akan melakukan pembahasan lebih lanjut di pertemuan tengah tahun nanti yaitu UN-ESCAP, FIATA RAP dan AFFA pada 13-15 Juli 2023 di Da Nang, Vietnam,” tutup Akbar. (*)