Jakarta, benang.id – Pada pemilih kritis, tingkat elektabilitas Anies Baswedan mencapai 20,1%, Prabowo Subianto 32,8%, dan Ganjar Pranowo 35,9%. Sementara 11,3% lainnya belum menjawab.
Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk “Evaluasi Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024 di Pemilih Kritis” yang dilakukan melalui telepon pada 23-24 Mei 2023. Video presentasi survei tersebut bisa disimak melalui kanal YouTube SMRC TV di sini: https://youtu.be/XrOu5jBVbTw
Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, itu menunjukkan bahwa pada kelompok pemilih kritis, dalam 5 bulan terakhir, suara Anies merosot dari 29,7% di survei Desember 2022 menjadi 20,1% pada survei terakhir 23-24 Mei 2023. Sementara Ganjar naik dari 31,1% menjadi 35,9% pada periode yang sama. Demikian pula dengan dukungan para Prabowo, naik dari 29,7% menjadi 32,8%.
“Ganjar dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan urutan teratas, sementara Anies di urutan ketiga dengan selisih suara signifikan dengan Prabowo dan Ganjar,” ungkap Deni.
Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.
Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 915 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 23-24 Mei 2023. (*)