Jakarta, benang,id – Pascamundur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno akhirnya memutuskan pelabuhan politik barunya dengan bergabung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sandi secara resmi bergabung ke PPP setelah berbulan-bulan melakukan pendekatan dan melewati sejumlah rangkaian masa pengenalan sebelum akhirnya dinyatakan secara sah menjadi kader partai Ka’bah.
Direktur PoliEco Digital Insight Institute (PEDAS), Anthony Leong menyebut Sandiaga Uno akan membawa angin segar untuk PPP dalam segi elektabilitas.
“Tentunya ini menjadi faktor positif bagi PPP, Kepentingan pragmatisme PPP yaitu untuk menaikan elektabilitas PPP perlu figur yang memiliki elektabilitas dan popularitas. Figur Bang Sandi bisa menarik pemilih pemula, pemilih muda, milenial dan gen Z. Sandi tetap harus diperhitungkan dalam peta Pilpres karena merupakan salah satu anak muda Indonesia yang potensial dan mumpuni,” ujar Anthony dalam keterangan tulisnya Sabtu (17/6/2023).
Pakar Komunikasi itu menyebut bahwa Sandiaga Uno dan PPP bisa menaikkan posisi tawar sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
“Sandi yang ditawari posisi Ketua Bapilu PPP, tentu ini posisi strategis bagi Sandiaga dan PPP bagaimana jadi alat bargaining untuk proses cawapres Ganjar,” ujarnya.
Anthony juga menyebut bahwa proses Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres Ganjar tidaklah mudah karena konon PDIP ingin sosok NU dan juga yang senior agar tidak menjadi pesaing di 2029 nanti.
“Nasib Sandiaga jadi cawapres Ganjar di tangan Ibu Megawati dan PDIP. Bisa jadi PDIP lebih prefer tokoh NU Senior dan tidak berpotensi jadi ‘anak macan’ atau pesaing Ganjar di 2029 kelak jika Ganjar jadi Presiden dan maju lagi di periode ke-2. Tapi yang pastinya secara data survei Ganjar butuh figur cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas bukan hanya sekadar tokoh senior. Faktor lainnya Sandi dan PPP harus bersaing dengan parpol lain dalam koalisi seperti PAN yang menyodorkan Erick Thohir, Perindo juga ada kandidat Tuan Guru Bajang TGB, dan figur-figur potensial lainnya,” ujar Anthony. (*)