Tangerang, benang.id — Hadirnya Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023 pada Rabu hingga Jumat, 12-14 Juli 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, direspons secara sungguh-sungguh oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE. Pada gelaran EBTKE di tahun kesebelas ini, PGE menandatangani sejumlah kerja sama strategis untuk mencapai target pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia.
“Kami menyambut sangat baik penyelenggaraan EBTKE ConEx 2023 ini. Gelaran ini penting bagi kami. Selain menjadi ajang mempromosikan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia, kegiatan ini merupakan momentum PGE untuk berlari lebih kencang dalam mengembangkan bisnisnya ke depan,” tutur Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi.
Untuk pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Seulawah (Provinsi Aceh), Julfi mengatakan, PGE akan menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan PT. Pembangunan Aceh (PEMA). Selain itu, PGE juga melakukan kerja sama dengan Chevron New Energy International untuk South Sumatera Grid Resources Confirmation sebesar 900 MW.
Selain melakukan pengembangan WKP, Julfi menyampaikan bahwa PGE juga akan bekerjasama dengan PT Kaishan Orka Indonesia dan PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Kerjasama ini dilakukan sebagai langkah strategis optimalisasi teknologi menggunakan binary technology dan steam recovery method.
Selain itu, untuk terus mendorong komersialisasi karbon pada produksi listrik bisnis geothermal, PGE juga akan mengumumkan kerja samanya dengan Pertamina NRE dan Pertamina Patra Niaga.
“Semua kerja sama yang dilakukan di PGE di ajang EBTKE ConEx akan semakin mengukuhkan peran kami sebagai world class green energy company. Hal ini merupakan upaya nyata kami dalam mencapai target kapasitas terpasang yang dikelola oleh PGE (installed capacity, own operations) sebesar 1 Gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan,” ujarnya.
Pada acara EBTKE ConEx 2023 ini, sejumlah pejabat tinggi negara akan hadir. Kegiatan ini diresmikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif; Direktur Jendral EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana; Gubernur Aceh Achmad Marzuki; Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan (METI) Wiluyo Kusdwiharto; dan Ketua Steering Committee Indonesia EBTKE ConEx 2023 Eka Satria.
Indonesia EBTKE ConEx ini merupakan gelaran kegiatan yang mengangkat isu terkait energi baru terbarukan dan konservasi energi. Ajang ini menjadi wadah mempromosikan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Julfi, PGE memandang strategis gelaran EBTKE ConEx karena ajang ini menyediakan forum bagi para pelaku industri EBT untuk berbagi ilmu serta memamerkan penerapan dan inovasi teknologi energi hijau, memfasilitasi konektivitas bisnis. Pada ajang ini, Julfi akan menjadi salah satu pembicara pada forum bergengsi EBTKE ConEx.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi, PGE akan membicarakan peran panas bumi di masa depan, pendorong utama, dan hambatan pertumbuhan industri panas bumi di Indonesia,” kata Julfi. (*)