Makassar, benang.id – Noldus Pandin, salah satu bakal calon legislatif (Bacaleg) yang mewakili penyandang disabilitas merasa bahagia ketika diperlakukan sangat inklusi oleh salah satu pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie Louisa.
Hal itu dirasakan Noldus Pandin saat Grace Natalie beserta rombongan DPP PSI hadir pada Kopdarwil DPW PSI se-Sulawesi Selatan, Minggu (30/7/2023) di Hotel Aryaduta Makassar.
Hadir dalam pertemuan tersebut para bacaleg PSI yang ada di Sulawesi Selatan sesuai tingkatan antara lain Bacaleg DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
Kopdarwil yang merupakan salah satu kegiatan konsolidasi pemenangan PSI digelar untuk memberikan dorongan dan motivasi sebagai bentuk penguatan kader PSI agar selalu solid menghadapi Pemilu 2024 agar kelak keluar sebagai pemenang.
Grace Natalie Louisa di awal sambutannya menyapa pengurus DPP yang ikut bersamanya, DPW, DPD serta kader yang hadir dengan penuh semangat dan disambut gemuruh salam solidaritas dari peserta Kopdarwil.
Ada hal yang menarik saat memberikan sambutannya, Grace Natalie menyapa para bacaleg PSI yang dianggap mewakili kelompok atau komunitas dengan latar belakang masing- masing karena PSI adalah partai yang pluralis dan inklusi seperti dari kaum milenial, kaum perempuan, serta disabilitas.
Noldus Pandin yang hadir sebagai representasi dari bacaleg dengan latar belakang penyandang disabilitas merasa diperlakukan sangat inklusi oleh Grace ketika menyapa dalam sambutannya dan langsung berdiri dengan menyampaikan salam solidaritas dan salam inklusi.
“PSI memang partai yang lain dari yang lain sebab di mana ada kuota bagi saya sebagai sosok aktivis dan pengiat disabilitas bisa diakomodir sebagai bacaleg dari Partai Solidaritas Indonesia yang bernomor urut 15 ini,” ungkap Noldus Pandin yang mendaftar sebagai bacaleg DPR RI Dapil Sulawesi Selatan I.
Daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan 1 dalam pandangan Noldus kurang lebih ada puluhan ribu penyandang disabilitas yang harus diwakili dalam parlemen.
“Oleh sebab itu keikutsertaan saya dalam kontestasi di Pemilu 2024 adalah sebagai bagian dalam demokrasi, juga sebagai pembelajaran politik kepada masyarakat bahwa politik itu milik semua kalangan tanpa diskriminasi, serta sebagai sarana untuk mengawal isu tentang masa depan Indonesia menjadi negara yang inklusi sebagaimana harapan dari UU.No. 8. Tahun 2016 tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas,” ujar Noldus kepada media dengan penuh optimis. (*)
