Yogyakarta, benang.id – Perayaan hari raya Idulfitri adalah momentum emas untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan umat dengan saling peduli, berbagi, dan menghargai, saling merajut silaturahmi, menyapa dan memaafkan, serta mengaktualisasikan nilai-nilai fitrah dalam perbuatan nyata dan perilaku mulia.
Demikian dikemukakan Masmin Afif, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, saat mejadi imam dan khatib dalam Salat Idulfitri di halaman Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, pada Senin (2/5/2022), seperti dilansir presidenri.go,id.
Selain Masmin Afif sebagai khatib, bertindak sebagai bilal dalam salat Idulfitri terbatas –yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana beserta perangkat kepresidenan, Paspampres, dan keluarga pegawai Istana Yogyakarta
tersebut — adalah Abdul Rosyid, pengurus Masjid Darussalam Istana Yogyakarta.
“Semoga momentum Idulfitri juga benar-benar mampu mengantarkan tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai agama, akhlak mulia, kebersamaan dan kasih sayang, dan terus saling peduli di tengah pandemi demi terciptanya tatanan masyarakat yang berharkat dan bermartabat, sejahtera dan berkeadaban, di bawah naungan rida, magfirah, dan kasih sayang Allah Swt.,” ujar Khatib dalam khotbah bertema “Solidaritas Sosial di Masa Pandemi”.
Pada salat Idulfitri yang dimulai sekitar pukul 06.35 tersebut, Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep tampak menempati saf paling depan, sementara Ibu Iriana menempati tempat yang telah ditentukan bagi jemaah wanita di sebelah kiri.
Selesai menunaikan salat Idulfitri, sekitar pukul 07.00 WIB Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kembali ke Gedung Agung. Sambil berjalan, Presiden menyempatkan menyapa jemaah di beberapa saf depan.
Turut mengikuti salat Idulfitri tersebut antara lain Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Afianto.