Jakarta, benang.id – BSI Maslahat bekerjasama dengan PKBM Madani Al Washiyyah memberikan bantuan beasiswa pendidikan siswa dhuafa sebesar Rp674 juta yang terdiri dari uang pangkal, SPP, dan uang kegiatan selama 6 tahun.
Kerja sama bantuan beasiswa kedua pihak tersebut ditandatangani pada Selasa (15/8/2023) di PKBM Madani Al Washiyyah, Jatinegara, Jakarta Timur. Hadir dalam acara tersebut Direktur Eksekutif BSI Maslahat, Sukoriyanto Saputro beserta jajaran; Pimpinan Yayasan Al Washiyyah KH. Mohamad Hidayat; Direktur PKBM Madani Al Washiyyah, Nur Cholifah beserta jajarannya.
Sukoriyanto Saputro menyampaikan perjanjian kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian BSI Maslahat terhadap pendidikan dhuafa. Penyaluran dana zakat dan infaq pada berbagai sektor termasuk pendidikan menjadi fokus lembaga sebagai bentuk kontribusi pada SDG’s dan penerapan maqasid syariah.
“Alhamdulillah dengan adanya kerjasama ini semoga dapat memberikan kemaslahatan yang lebih luas dan akan ada kerjasama lainnya yang berlanjut,” kata Sukoriyanto.
Pendidikan diketahui merupakan salah satu dasar bagi sebuah negara untuk maju dalam persaingan global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, angka putus sekolah di Indonesia masih mengalami kenaikan.
Direktur PKBM Madani Al Washiyyah, Nur Cholifah menyampaikan terima kasih atas bantuan beasiswa pendidikan siswa dhuafa yang diberikan.
“Harapannya semoga dapat meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar bagi peserta didik terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” kata Nur Cholifah.
Selain itu beasiswa ini diharapkan bisa mendorong semangat belajar dan prestasi akademik siswa agar dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Pada akhirnya diharapkan beasiswa ini bisa mengurangi jumlah peserta didik yang putus sekolah.
Yayasan Quran Madani Al Washiyyah memiliki 3 unit pendidikan yaitu sekolah dasar quran, taman quran serta taman bina quran yang totalnya ada sekitar 334 peserta didik. PKBM Quran Madani Al Washiyyah mengutamakan pembelajaran Quran sebesar 60% pada prosesnya, 30% adalah mata pelajaran PAI yang di sebagian besar didominasi oleh kitab Fiqih, Hadits Arbain dan Sirah Nabawiyah, dan sisanya mata pelajaran umum serta pembiasaan karakter. (*)