Saturday, November 23, 2024
No menu items!
spot_img
HomeInternasional70 Negara Siap Hadiri Paskah Diaspora Katolik Indonesia Sedunia

70 Negara Siap Hadiri Paskah Diaspora Katolik Indonesia Sedunia

Jakarta, benang.id –   Perayaan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia dengan thema ”INDONESIA TO THE CONTINENTS” – Indonesia ke Benua-Benua,  akan dihadiri para perwakilan dan missionaris Indonesia  dari 70 negara. Kegiatan yang diadakan secara online pada Sabtu, 7 Mei 2022 pukul 15.00 WIB ini dipersembahkan secara khusus kepada para missionaris Indonesia yang berkarya di 70 negara tersebut.

Untuk pertama kali, kegiatan Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia ini melibatkan lima komunitas yakni PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia), Missionaris Indonesia, IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia Di Kota Abadi atau Roma), Jaringan Komunitas Katolik Indonesia (KKI) Diaspora Sedunia, dan ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia) serta didukung penuh oleh KBRI untuk Tahta Suci (Vatikan). Perayaan ini akan diawali dengan misa konselebrasi oleh Rm Leonardus Mali (Roma), Rm Agustinus Purnomo MSF (Norwegia), Rm Paul Halek SSCC (Roma) dan Rm Markus Solo Kewuta SVD (Vatikan).

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Penyelenggara AM Putut Prabantoro dalam rilisnya kepada media, Senin (2/5/2022). 

AM Putu Prabantoro
Ketua Panitia Penyelenggara AM Putut Prabantoro. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Alasan pelibatan lima komunikas Katolik Indonesia itu, menurut Putut Prabantoro yang juga Penasihat PWKI, terkait dengan pernyataan tegas Paus Fransiskus dalam pesannya pada perayaan Vita Consacrata – Hidup Bakti, pada 2 Februari 2022

“Paus dengan tegas menyebut Indonesia sebagai pulau-pulau panggilan. Sebagai konsekuensinya, dalam konteks ini adalah Indonesia tidak hanya berarti Gereja Katolik Indonesia tetapi lebih luas lagi yakni bangsa-negara Indonesia yang merupakan satu kesatuan.,” jelas Putut Prabantoro yang juga Taprof (dosen) Bidang Ideologi dan Sosbud, Lemhannas RI.

Dari Roma, Italia, Penasihat Panitia Penyelenggara, Rm Leonardus Mali mengungkapkan, bahwa tradisi perayaan Natalan dan Paskahan bersama secara virtual dilakukan Jaringan KKI Diaspora Sedunia sejak tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19.

“Meski thema tahun ini adalah Indonesia To The Continents, namun secara makna tetap sama dengan thema tahun-tahun sebelumnya yakni Indonesia ke Seluruh Dunia. Perayaan kali ini  diharapkan lebih luas dan meriah karena dipersembahkan serta sekaligus melibatkan para misionaris Indonesia yang saat ini sedang bermisi di 70 Negara di seluruh dunia.,” tutur Rm Leo Mali langsung dari Roma. 

Rm Leonardus Mali
Penasihat Panitia Penyelenggara Paskah Diaspora Katolik Indonesia Sedunia, Rm Leonardus Mali. Foto: IST

Menurut Leo Mali, ke 70 negara tersebut antara lain seluruh negara di Benua Amerika, Belanda, negara-negara di Eropa termasuk Kazakhstan dan Rusia, Benua Afrika termasuk Kenya, Madagaskar Zimbabwe, Kongo, Sudan, Uganda, Malawi termasuk Afrika Selatan, beberapa negara di Asia termasuk Vietnam, Kamboja, Myanmar, Thailand, Hongkong, Jepang, Taiwan dan India serta Benua Australia.  pada  awalnya perayaan-perayaan oleh KKI Diaspora Indonesia.

“Oleh karena itu tidak dapat disangkal, para misionaris dan diaspora Katolik Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen bangsa Indonesia. Mereka adalah duta-duta Indonesia yang mempromosikan nilai-nilai serta budaya Indonesia seperti kerukunan, kekeluargaan,  ke-bhinneka-an, serta nilai-nilai kristiani yang terikat dengan budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam, di negara tujuan misi. Dan ini merupakan penegasan bahwa Gereja Katolik Indonesia adalah bagian utama dari kekuatan-kekuatan peradaban lainnya yang membangun sebuah rumah bersama yang bernama Indonesia,” ucapnya.

Antusias

Paskah Sedunia
Frans Simarmata, Koordinator Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia di Australia. Foto: IST

Dari Australia Frans Simarmata, Koordinator Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia Seluruh Dunia menegaskan, kehadiran Jaringan KKI & Diaspora Katolik Indonesia serta Misa Paskah ataupun Natal berbahasa Indonesia secara online, mengisi kekosongan bagi diaspora di perantauan yang tidak bisa ke gereja atau berkumpul bersama saudara/keluarga. Frans Simarmata mengaku menyambut perayaan paskah sedunia ini dengan sangat antusias.

“Hal tersebut juga sekaligus menjawab kebutuhan pelayanan rohani dalam Bahasa Indonesia di tempat atau negara domisili saat ini,” imbuh Frans Simarmata.

Paskah Sedunia
Rm Baltasar Lukem SVD, misionaris Indonesia di Rusia. Foto: IST

Sementara Rm Baltasar Lukem SVD, misionaris Indonesia di Rusia pun menyambut gembira pertemuan online Paskah Bersama Diaspora Katolik Indonesia Sedunia yang melibatkan komunitas Katolik lebih luas di dalam dan luar negeri. Ini pertemuan (yang lebih luas) pertama dalam sejarah Diaspora Katolik Indonesia sedunia.

“Hemat saya, pertemuan ini menjadi penting karena tiga alasan. Pertama,  merupakan momen perkenalan bagi Diaspora Katolik Indonesia yang tersebar atau berkarya atau bermisi di berbagai belahan dunia. Kedua, perayaan Paskah Bersama merupakan momen indah untuk berbagi suka cita dan damai sejahtera serta saling meneguhkan satu sama lain. Dan ketiga, menjadi momen untuk berbagi pengalaman dalam kesaksian  tidak hanya soal iman Katolik tetapi juga memperkenalkan Indonesia yang beragam budaya, suku, agama dan ras dan juga keindahan dan harmoni alam Indonesia. Dalam kaitan dengan ini Diaspora Katolik Indonesia harus selalu berpegang teguh pada perinsip 100 % Katolik 100 % Indonesia,” ujar Rm Baltasar.

Paskah Sedunia
Victor Fernandez, Ketua Jaringan KKI Mexico. Foto: IST

Sedangkan Victor Fernandez, Ketua Jaringan KKI Mexico mengungkapkan, meskipun tinggal di luar negeri para misionaris begitu juga dengan anggota KKI rasa nasionalisme mereka tidak pernah pudar. 

“Saya tinggal di México City sudah 46 tahun. Saya tahu betul misionaris Indonesia yang pertama masuk ke México yakni dari Kongregasi SVD (Walaupun konggregasinya sudah ada lebih dahulu), Xaverian, Claretien (CMF), SSPS, Hamba Maria (OSM,), SNDM dan beberapa lainnya. Orang Indonesia tertua dan yang paling lama tinggal di Mexico adalah saya. Saya sekarang berusia 73 tahun tapi kami sekeluarga adalah 100 % Katolik, 100 % Indonesia,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments