Jakarta, benang.id – Dalam upaya mendukung jalannya pesta demokrasi, Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju dan Penerus Negeri menggelar dialog publik bertema “Peran Pemuda dan Pengusaha di Tahun Politik” pada Kamis (19/10/2023) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Kordinator Nasional Repnas Indonesia Maju Dr Anggawira MH MM menyampaikan harapannya bahwa kontestasi politik ini akan menjadi wadah uji ide dan gagasan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Tantangan terdepan saat ini adalah ekonomi, dan pembukaan lapangan pekerjaan harus menjadi kolaborasi antara penerus negeri dan Repnas. Diskusi di forum ini mengarah pada peran pemuda dan pengusaha dalam dunia politik serta urgensi regenerasi”, ujar Anggawira.
Hadir dalam acara ini sebagai narasumber dalam diskusi panel Ketua Umum PP Tidar Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi, Ketua Umum Hipmi Jaya Sona Mensana yang diwakili oleh Alipudin, Presiden Mahasiswa Usakti Vladima Mardika, dan Ketua Forum Osis Nasional M. Nazhif Nugroho.
Anggawira bersama dengan Koordinator Nasional Penerus Negeri M Pradana Indraputra menekankan urgensi peran aktif generasi muda dalam menjaga kemajuan yang telah dicapai selama ini. Hal ini, terutama, karena pemuda merupakan generasi penerus yang akan menjadi tiang-tiang penyangga masa kini dan masa depan.
“Kita ini kelompok milenialnya Pak Jokowi tahun 2019 dengan nama Kita Satu dan sekarang Penerus Negeri ini didirikan sebagai suatu wadah yang bertujuan meneruskan kemajuan dan menjamin keberlanjutan. Kita secara prinsip dan ideal, siapapun presiden kita nanti tapi yang sudah dibangun sampai saat ini, yang sudah dicapai sampai saat ini jangan sampai kita putar balik atau mengalami kemunduran”, ungkap Koordinator Nasional Penerus Negeri M Pradana Indraputra (Dana).
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dalam pernyataannya, mengingatkan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki tanggung jawab besar dengan kepemilikan mayoritas suara. Dia mengajak generasi muda untuk mengambil peran aktif, sadar tanggung jawab, dan mengambil tindakan nyata.
“Kita juga bisa lihat saat ini rendahnya kepedulian politik di kalangan pemuda. Suara anak muda memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintah, dan peran pemuda harus mencuat saat pemilihan pada 14 Februari 2024 untuk ngambil action untuk perubahan kedepan,” ujar Rahayu Saraswati yang akrab disapa Sara.
M Nazhif Nugroho menyampaikan bahwa banyak anak muda merasa takut terlibat dalam politik, dan menyerukan agar calon pemimpin memiliki pendekatan yang lebih baik dalam menyampaikan politik.
Pangi Syarwi menyoroti stigmanya terhadap politik di kalangan anak muda dan menantang presiden mendatang untuk memberikan kebebasan berbicara kepada masyarakat.
Alipudin, seorang pengusaha muda, menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi menjelang kontestasi politik memengaruhi penjualan, dan peran pengusaha membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah.
Vladima Mardika menekankan bahwa mahasiswa ingin pemimpin yang memberikan kepastian tentang kemajuan. Dia menyatakan bahwa kesadaran, kepedulian, dan tindakan pemuda tidak hanya penting pada 14 Februari 2024, tetapi sepanjang waktu, karena 56% pemilih adalah pemuda yang memiliki peran luar biasa.
Repnas berharap bahwa pembangunan, dalam hal ini, pemberdayaan pengusaha muda, dapat terus berlanjut untuk berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. (*)