Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalTerisolir, Masyarakat Desa Agung Baru Apau Kayan Lebih Dulu Pilih Presidennya

Terisolir, Masyarakat Desa Agung Baru Apau Kayan Lebih Dulu Pilih Presidennya

Malinau, benang.id  – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) akan digelar 2 bulan lagi atau tepatnya 14 Februari 2024. Namun, masyarakat wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) di Desa Agung Baru, Kecamatan Sungai Boh, Apau Kayan, Kabupaten Malinau, KalimantanUtara (Kaltara) sudah terlebih dulu memilih presidennya. Mereka menentukan presidennya setelah menggelar debat capres-cawapres sekaligus dengan juru bicara masing-masing paslon.  

Demikian simulasi pilpres yang digelar Taprof (tenaga pengajar) Bidang Ideologi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, AM Putut Prabantoro untuk diperagakan sekitar 100-an orang muda katolik (OMK) Paroki St Lukas Apau Kayan di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023) lalu.

Sekitar 100-an OMK Paroki St Lukas Apau Kayan mengikuti simulasi pilpres yang dipandu Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023).

Menurut Putut Prabantoro, simulasi ini perlu dilakukan sebagai sarana pendidikan politik dan kepemimpinan bagi OMK yang berasal dari 6 stasi di bawah Paroki St Lukas, mengingat mereka lah yang kelak saat Indonesia Emas pada tahun 2045 tampil sebagai pemimpin.

“Anak muda perlu menyiapkan diri untuk bisa menjadi pemimpin masa depan. Mereka harus cerdas, berkarakter, visioner, disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri. Nah, simulasi semacam ini merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan mereka. Di sini mereka berlatih menemukan dan membahas permasalahan yang ada, mengungkapkan gagasan dan ide hingga dapat mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan tersebut,” tutut Putut Prabantoro.

Dinamika kelompok 100-an OMK Paroki St Lukas Apau Kayan sebelum mengikuti simulasi pilpres yang dipandu Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023).

Dalam simulasi itu, Putut membagi peserta dalam 4 kelompok berdasarkan umur meliputi kelompok umur 12 tahun, 13-15, 16-18, 19 tahun ke atas. Masing-masing kelompok secara musyawarah diminta untuk menentukan capres dan cawapres serta seorang juru bicara (jubir).

Setelah masing-masing kelompok membentuk tim capres/cawapres/jubir, Putut memberikan sejumlah pertanyaan yang perlu mereka jawab.  Seputar apa yang perlu dilakukan untuk membangun daerah Apau Kayan, menyangkut ketertinggalan, mengatasi permasalahan anak-anak yang putus sekolah, yang semuanya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.  Pertanyaan yang lain adalah apa yang harus dipersiapkan agar remaja Apau Kayan menjadi pemimpin nasional.

Sekitar 100-an OMK Paroki St Lukas Apau Kayan mengikuti simulasi pilpres yang dipandu Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023).

“Simulasi ini melatih mereka untuk bisa bicara di depan publik, mengungkapkan gagasan, usulan, ide, dan mewujudkan gagasan dan ide mereka,” ujarnya.  

Usai simulasi, Putut mengatakan bahwa hidup adalah anugerah. Setiap pribadi tidak boleh menyesali hidup. Kaya atau pun miskin adalah anugerah yang harus disyukuri. Begitu pun setiap orang tidak bisa memilih terlahir dari suku apa, siapa orang tuanya, dan tempat di mana lahir.

Sekitar 100-an OMK Paroki St Lukas Apau Kayan mengikuti simulasi pilpres yang dipandu Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023).

“Semua itu adalah modal kita untuk menjalani hidup. Kita harus menggunakan semua anugerah Tuhan untuk tetap berkarya dan berguna bagi sesama. Tidak semua orang menikmati hawa yang sejuk, air melimpah, udara yang bersih. Di Jakarta udara sejuk dan bersih itu mahal, Anda  di sini menerima dengan gratis.  Jadi apa yang Anda terima sebagai hal yang biasa harus Anda pandang sebagai hal yang luar biasa,” ucap Putut Prabantoro.

Lebih jauh Putut menguraikan bahwa dengan kekayaan alam yang indah dan asri, para pemuda harus bisa mulai menggarapnya. Banyak spot-spot yang bisa dipromosikan sebagai destinasi wisata bagi turis. “Kalian bisa menggunakan media sosial, potret semua spot yang bagus itu dan tunjukkan kepada orang di luar sana,” katanya. Dengan media sosial, tandas Putut, anak-anak muda bisa menembus keterisoliran daerah mereka.   

Para juri mendapat briefing untuk dapat menentukan paslon pemenang.

Kembali ke simulasi pilpres, setelah berdiskusi untuk menjawab sejumlah pertanyaan, masing-masing kelompok menyampaikan rumusan jawaban.  Paslon dan jubir juga harus siap menjawab pertanyaan dari kelompok lain saat menyampaikan gagasan mereka.

Sesudah sekitar satu jam keempat paslon dan jubir melakukan pemaparan dan debat. Para juri yang berjumlah lima orang berasal dari masing-masing kelompok ditambah satu juri independen memutuskan presiden terpilih.

Keterbatasan daerah 3 T

Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malinau.

Apau Kayan termasuk dalam kategori daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) di Kaltara berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Untuk menembus wilayah terisolir seperti di sini hanya dapat dilakukan dengan pesawat kecil. Setelah pesawat, perjalanan akan dilanjutkan dengan mobil, motor bahkan berjalan kaki dengan jarak tidak dekat. Itu belum dilihat faktor penghambat lain, seperti jembatan rusak, sungai yang meluap dan akses jalan yang berlumpur. Bahkan untuk masuk desa, hanya tersedia jembatan gantung yang sudah dimakan usia.

Listrik mengandalkan genset bersama yang hanya menyala saat matahari tenggelam hingga sekitar pukul 21.00. Sinyal HP-pun sulit didapat bahkan bisa dibilang tak ada. Kalau pun ada harus membeli kuota yang tidak murah. Harga-harga yang relatif tinggi juga terjadi pada ayam broiler Rp150 ribu/ekor, semen Rp600 ribu/zak, solar Rp30 ribu/lt.

Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro memberikan penjelasan kepada para paslon dan jubir.

Perlu diketahui, OMK St Lukas Apau Kayan tersebar di enam stasi yakni Stasi St Maria Goreti, Stasi Tarsisius, Stasi St Markus, Stasi Sisilia, Stasi St Petrus, dan Stasi Long Nawang. Keenam stasi tersebut terbagi dalam 2 wilayah –masing-masing memiliki 3 stasi—di bawah koordinasi ketua OMK.

Putut Prabantoro kemudian berpesan kepada Ketua OMK Wilayah untuk secara rutin menggelar simulasi serupa dengan topik berganti-ganti sesuai dinamika poltik nasional yang ada.

Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro foto bersama dengan sekitar 100-an OMK Paroki St Lukas Apau Kayan di Gereja Stasi St Maria Goreti, Agung Baru, Sungai Boh, Malainau, Kaltara, Selasa (19/12/2023).

“Jika tiap bulan teman-teman konsisten melakukan simulasi seperti ini maka teman-teman semua akan terasah kemampuan public speaking-nya,  kepercayaan diri meningkat, dan terbiasa memecahkan persoalan dan menemukan solusinya. Dan saat itulah teman-teman siap menjadi pemimpin,” tandasnya.

Menutup acara simulasi, Putut Prabantoro kembali mengingatkan  bahwa tanah dan air harus dikuasai dan tidak boleh dijual kepada pihak asing. Kekayaan alam harus dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.  “Itu tugas kalian kelak saat menjadi pemimpin nasional,” pungkasnya.  (*)

Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments