Jakarta, benang.id – Pada pertengahan April 2024, Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) mengadakan kunjungan ke Vatikan. Kunjungan ini bertujuan mengadakan kerja sama pertukaran informasi dan komunikasi. Kerja sama ini dimungkinkan karena mendapat dukungan penuh dari Dubes RI untuk Tahta Suci Trias Kuncahyono.
Selama berada di Vatikan, PWKI juga dibantu beberapa pejabat KBRI Untuk Tahta Suci (Vatikan) lainnya termasuk, Pejabat Fungsi Pensosbud / Konselor Haryadi Satya, Sekretaris Pertama Esthy Putri Muryanti, dan Sekretaris Dubes, Hari Wahono Patriadi.
Dalam kunjungan ini, PWKI diwakili oleh AM Putut Prabantoro, Mayong Suryo Laksono, dan Tri Agung Kristanto (Dewan Pembina PWKI), Algooth Putranto (Bidang Kerja Sama PWKI), dan Lucius Gora Kunjana (Sekretaris PWKI).
Ada tiga kali pertemuan resmi yang dihadiri oleh PWKI. Pertemuan pertama diadakan oleh Dikasteri (Kementerian) Komunikasi Vatikan yang dipimpin langsung oleh Presiden Dikasteri Komunikasi Vatikan Paolo Ruffini dan didampingi Andrea Tornielli yang menjabat sebagai Direktur Editorial Untuk Dikasteri Komunikasi (Organisasi Induk dari Vatican News) serta Andrea Moda yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koran “Osservatore Romano”.
Sebagai pertemuan kedua, PWKI diundang untuk bertemu Dikasteri Evangeli (dulu bernama Propaganda Fidei). Dalam pertemuan ini, Paolo Affatato, Redaktur FIDES International News Service (FINS). FINS ini mendistribusikan berbagai informasi dari kegiatan gereja lokal di seluruh dunia.
Pertemuan ketiga, pertemuan antara PWKI dan Kantor Pusat Pers Tahta Suci. Kantor ini termasuk bagian dari Dikasteri Komunikasi yang khusus meliputi kegiatan kepausan. Dalam pertemuan ini, PWKI diterima oleh Wakil Direktur Kantor Pusat Pers Tahta Suci, Cristiane Murray, yang didampingi pejabat lain Salvatore Scolozzi.
Kegiatan ini merupakan kunjungan kedua PWKI ke Vatikan. Kunjungan pertama terjadi pada November 2022. Dalam kunjungan pertama tersebut, PWKI bertemu Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, Presiden Dikasteri Dialog Antaragama Kardinal Miguel Ayuso dan diterima oleh Paus Fransiskus.
Dalam kunjungan ke Kantor Pusat Pers Tahta Suci, diinformasikan, sebanyak 89 wartawan dari berbagai media internasional akan mengikuti Paus Fransiskus dalam kunjungan ke Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Singapura. Kunjungan yang disebut Papal Journey itu akan dilaksanakan pada awal September 2024. Seluruh wartawan akan ikut serta sejak dari Roma ke empat negara di Asia-Pasifik itu hingga kembali ke Roma.
Hal tersebut dikemukakan Cristiane Murray, Wakil Perfect-Direktur Kantor Pers Tahta Suci Vatikan saat menerima delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Jumat, 19 April 2024 lalu. Pertemuan ini dihadiri Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan Trias Kuncahyono, Konselor Haryadi Satya dan Sekretaris Dubes, Hari W Patriadi. PWKI diwakili oleh AM Putut Prabantoro dan Gora Kunjana. Hadir sebagai tuan rumah, Cristiane Murray didampingi pejabat lain, Salvatore Scolozzi.
“Sebanyak 89 wartawan dari berbagai negara baik cetak, online, maupun TV akan mengikuti perjalanan Paus Fransiskus secara penuh. Dan, biaya perjalanan ditanggung media yang mengirim,” ujar Cristiane Murray, yang sebelumnya adalah wartawan radio asal Brazil itu.
Terkait dengan kemungkinan wartawan Indonesia ikut dalam rombongan Paus, Murray menegaskan, agar wartawan tersebut mengajukan proposal dan berkordinasi dengan KBRI untuk Tahta Suci. Ia juga mengingatkan meski seluruh perjalanan maupun jadwal peliputan diatur sepenuhnya oleh Dikasteri Komunikasi Vatikan, seluruh biaya wartawan menjadi tanggung jawab media yang mengirim.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Diskateri Komunikasi Vatikan, delegasi PWKI didampingi langsung Dubes Trias Kuncahyono dan Konselor Haryadi Satya. AM Putut Prabantoro dan Mayong Suryo Laksono menyampaikan harapan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa yang disajikan Vatican News.
Menanggapi hal itu, Presiden Dikasteri Komunikasi Vatikan Paolo Ruffini sangat terbuka dimungkinkannya bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa multilingual yang digunakan oleh Vatican News. Namun untuk mengusulkan hal itu harus mendapat persetujuan dari konferensi waligereja setempat dalam hal ini Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Selain itu, masih ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Oleh Andrea Tornielli ditambahkan, namun untuk tidak membatasi soal prosedur yang harus dipenuhi, wartawan Indonesia dapat mengirimkan informasinya langsung ke Vatican News.
Sedangkan terkait kerja sama dengan pihak Dikasteri Evangeli dapat dilakukan segera. Apolo Affatato menegaskan, pihaknya yakni Agenzia Fides, menerbitkan informasi yang datang dari gereja lokal seluruh dunia. Oleh karena itu, Apolo Affatato mendorong PWKI untuk memulai kerja sama secara nyata dengan mengirimkan berita atau informasi dari gereja lokal Indonesia dan kemudian diterbitkan oleh Agenzia Fides.
Menurut Redaktur Agenzia Fides tersebut, kabar tentang gereja lokal Indonesia masih kurang sehingga pihaknya menyambut baik kemungkinan kerja sama konten. (*)
Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana