Jakarta, benang.id – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September mendatang dinilai bakal meningkatkan peran kaum disabilitas dan juga menyemangati hidup gereja Katolik di tanah air.
Pandangan tersebut diungkapkan dua pastor yang tengah studi di Paris, Perancis saat ditemui ONTV medio April lalu. Mereka adalah Romo Robertus Michael Saputra Pr dari Keuskupan Agung Tanjungkarang dan Romo Yohanes Maryono Pr dari Keuskupan Agung Semarang.
Romo Michael menyatakan bangga Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia dan menyapa umat. Membahas partisipasi umat, menurut Rm Micahel orang-orang cacat juga memiliki peran penting di dalam gereja Katolik.
“Paus sendiri mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam gereja entah itu dalam liturgy, dalam evanjelisasi, dan juga dalam kataketik,” ujar Romo yang tengah mendalami studi Master bidang Teologi Kateketik dan Teologi Pastoral di Paris.
Klik https://www.youtube.com/watch?v=QQqKPRWnq8Q
Sedangkan Rm Maryono mengatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah rahmat yang luar biasa dan istimewa bagi gereja Katolik di Indonesia.
Ia pun berharap, perjumpaan dengan Paus Fransiskus meneguhkan peziarahan hidup umat Katolik Indonesia. “Menggembirakan juga menyemangati hidup geraja Katolik di Indonesia,” kata Romo yang tengah studi Sosiologi di Universitas Katolik Paris, Perancis.
Menurut Rm Maryono, sebagai umat Kristiani hidup adalah anugerah panggilan dan perutusan. “Anugerah karena kita memang diberi kesempatan beraktivitas, melaksanakan kehidupan berkreasi, dan itu semua pemberian dari Allah, yang kita dipanggil untuk bertanggung jawab atasnya,” jelasnya.
Selain itu, Rm Maryono juga mengatakan bahwa masing-masing pribadi sebagai orang beriman memiliki panggilan untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi berkat bagi semakin banyak orang.
Lalu bagaimana hidup sebagai perutusan? Simak penjelasan Rm Maryono selengkapnya di sini https://www.youtube.com/watch?v=5rBZsvb3Mmo (*)
Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana
