Jakarta, benang.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melejit dengan tren positifnya yang naik sebesar 189,79 poin atau 2,69% dalam sepekan di akhir perdagangan pada Jumat (5/7/2024).
Sektor penopang laju IHSG yakni 2 top gainers: IDX INDUST yang tumbuh +6,17% dan IDX ENERGY yang tumbuh positif sebesar +5,86%. Sementara itu, 2 sektor pemberat laju IHSG yakni 2 top losers: IDX HEALTH yang minus sebesar -0,57% dan IDX INFRA yang terkoreksi -0,01%.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menyebutkan ada sejumlah sentimen yang membuat IHSG tumbuh positif pada minggu lalu, yakni data inflasi PCE Amerika Serikat di bulan Mei yang turun ke level 2.6% secara YoY dari sebelumnya di level 2,7% dan menjadi level terendah sejak November 2023.
Sentimen selanjutnya yakni JOLTs Job Openings Amerika Serikat yang naik ke level 8,14M dari sebelumnya di level 7,919M.
“Pasar tenaga kerja semakin melemah, dengan lowongan kerja yang bertambah dan unemployment rate yang naik ke 4,1%,” tegasnya di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Ia menambahkan, sentimen inflasi yang semakin mendekati target dan pasar tenaga kerja yang melemah menguatkan optimisme pasar untuk adanya rate cut 2x di tahun ini. Hal ini akan berpengaruh ke saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, teknologi, dan properti.
Sentimen terakhir pada minggu lalu, yakni inflow asing yang cukup masif sebesar 2,3T, dengan inflow terbesar di BBCA: 631 B, BBRI: 619 B dan BMRI: 597 B.
“Ini minggu pertama sejak bulan Juni dimana bank-bank gede inflow bareng. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga yang dalam, membuat valuasi menarik lagi, dan sentimen Laporan Keuangan (LK) Q2 yang ekspektasinya bagus berdasarkan result 5M24,” jelasnya.
Sentimen Minggu Ini dan Rekomendasi Saham
Berbicara tentang potensi market pada 8-12 Juli 2024, Angga mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen.
Pertama, sentimen dari China, dimana kalau industrial production, retail sales, GDP naik dan unemployment turun, ini artinya aktivitas ekonomi di China mulai recover lagi dan bakal jadi sentimen positif buat Indonesia karena berpotensi menaikkan demand outlook untuk energy (batu bara)
Kedua, sentimen dari Indonesia, dimana kalau kalau consumer confidence bagus maka bisa jadi sentimen untuk sektor retail yang dari awal tahun secara kinerja relatif stagnan dibandingkan dengan sektor lainnya.
“Ada pula kemungkinan neraca dagang surplus di atas konsensus karena Rupiah lemah, export naik dan import turun. Surplus neraca dagang bisa menaikan lowongan kerja dan pertumbuhan ekonomi dengan anggaran negara yang meningkat,” jelasnya.
Ketiga, sentimen IPO, dimana bakal banyak saham IPO yang listing (GUNA, BLES, ISEA dan GOLF). Biasanya, turnover IHSG akan naik dan market ramai berkat IPO.
“Kalau performance saham-saham IPO yang listing minggu depan bagus, perputaran dana di IHSG bakalan gede dan semoga bisa semakin mendorong laju recovery IHSG dari bottom-nya,” jelasnya.
Keempat, sentimen ekspektasi laporan keuangan Q2 yang bagus pada emiten ESSA, AUTO dan JPFA. Laba ESSA di Q1 +245% YoY, Laba AUTO di Q1 +9,7% YoY disertai kemungkinan penjualan mobil yang akan naik lagi di Q2 atas ekspektasi analis dan laba JPFA di Q1 +366% YoY.
Berkaca pada sejumlah sentimen dan data ekonomi di atas, teristimewa ekspektasi laporan keuangan Q2 yang bagus, IPOT merekomendasikan 3 saham ini untuk trading pada minggu ini hingga Jumat (12/7/2024).
- Buy on Pullback AUTO (Support 1.975, Resist 2.120)
Emiten ini rebound cukup cepat setelah membuat pola reversal double bottom. Kenaikannya didukung oleh volume yang besar selama 1 minggu berturut-turut. Emiten ini sedang berada di area resistance 2.100 – 2.150 dan berpotensi untuk koreksi menuju support 2.000 dan membuat pola reversal inverted head and shoulder. Dengan penjualan mobil di Indonesia yang naik dan laporan keuangan untuk kuartal 2 yang berpotensi di atas konsensus analis, AUTO layak untuk ditradingkan.
- Buy ESSA (Support 775, Resist 845)
Struktur rally – base – rally emiten ini membuat pola bullish pennant dan diakumulasi secara masif. Selling pressure mulai mereda dan konsisten membuat higher low sejak bulan Juni. Jika berhasil breakout dari resistance 820, ESSA berpotensi untuk melanjutkan rally-nya dan uptrend secara jangka menengah – panjang.
- Buy on Pullback JPFA (Support 1.430, Resist 1.635)
Emiten ini berhasil breakout dengan volume yang masif dari area konsolidasi 1.410 – 1.475. Laporan keuangan Q1 meningkat 366% YoY dan sudah direfleksikan oleh harga sahamnya. JPFA berpotensi kuat untuk melanjutkan uptrend dengan support 1.430 dan resistance 1.635. (*)