Roma, benang.id – Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun masyarakatnya bisa hidup berdampingan secara damai antaragama adalah salah satu hal yang ingin dilihat langsung oleh Paus Fransiskus dalam kunjungannya pada 3-6 September mendatang.
Hal ini diungkapkan Deborah Castellano Lubov, Jurnalis Vatikan menanggapi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia kepada ONTV –akun Youtube yang dikelola Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI)—di Lapangan Basilika St Petrus, Vatikan, medio April lalu.
“Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan itu menjadi model hidup berdampingan secara damai antaragama. Bukan negara agama tetapi Negara Kesatuan dengan konstitusi UUD 1945,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga terkait fakta bahwa Vatikan dan Indonesia sudah menjalin hubungan yang panjang. Sejak tahun 1947 sudah ada delegasi apostolik dan diikuti dengan kedutaan besar.
Deborah mengatakan umat Katolik di Indonesia kecil namun komunitasnya cukup besar karena mencapai sekitar 8 juta orang atau lebih dari 3% dari populasi. Berdasarkan data Kemenag pada 15 Agustus 2022, jumlah umat Katolik sebesar 8.325.339 jiwa atau 3,12% dari populasi. Ia melihat Indonesia bagaimanpun merupakan model yang baik untuk kebebasan beragama. Contohnya ada keluarga yang anggotanya memiliki agama yang berbeda-beda.
“Bahkan seperti yang dikatakan Kardinal (Mgr Ignatius Suharyo-red) kepada saya dalam suatu wawancara yang menurut saya sangat menarik, ada pastor yang berasal dari keluarga yang berbeda latar belakang agamanya. Saya pikir Bapa Suci ingin melihatnya sendiri secara langsung yang menarik dari gereja di Indonesia,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deborah mengungkapkan pula bagaimana Paus Fransiskus sangat mencintai dan dekat dengan rakyat kecil. Ia juga berbagi cerita tentang kebahagiaannya saat anaknya menerima berkat langsung dari tangan Paus Fransiskus. Simak video lengkapnya di sini https://www.youtube.com/watch?v=oqSYdyYQGE4
(*)