Padang, benang.id – Alumnus PPSA XXI, Prof Dr Ir Nasfryzal Carlo MSc CSP IPU dilantik menjadi Ketua Umum DPD IKAL-Lemhannas Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk Masa Bakti 2024-2029. Dilantik pula Dr Jonni Mardizal MM CSE sebagai Sekjen, dan Dr Febby Salam SPar MPar sebagai Ketua Harian untuk mendampingi Nasfryzal Carlo. Pemilihan dan pelantikan itu dilaksanakan secara virtual pada Musda I DPD IKAL Lemhannas Provinsi Sumbar di Padang pada Rabu (24/7/2024).
Pelantikan pengurus terpilih itu dilakukan secara online oleh Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar sebagai Ketua Umum DPP IKAL Lemhannas RI. Hadir di Jakarta pada acara pelantikan, Waketum II DPP IKAL Lemhannas Komjenpol (P) Togar M Sianipar, Dr dr Ulla Nuchrawati, Mayjen TNI (P) Dr Bimo Prakoso PSC MA MSc serta pengurus pusat laiinya. Sementara dari DPP IKAL Lemhannas yang hadir langsung dalam pelantikan tersebut adalah Sekjen Marskal Madya TNI (Purn) Daryatmo, dan Wakil Sekjen Dr Lucky Ali Moerfiqin menyaksikan Musda Pertama DPD IKAL Lemhannas Provinsi Sumbar.
Dalam pesannya, Agum menegaskan bahwa IKAL Lemhannas hendaknya berperan dan sekaligus menjadi garda paling depan dalam menyelesaikan masalah kebangsaan. Diharapkan juga, setiap DPD IKAL Lemhannas memberikan masukan positif dan solutif kepada Presiden di tingkat pusat dan Gubernur di daerah.
Jika untuk kepentingan bangsa dan negara, para anggota DPD IKAL Lemhannas diminta untuk tidak ragu-ragu dalam bertindak. Kepada seluruh pengurus, Agum menegaskan dan menitipkan nama baik IKAL Lemhannas sebagai organisasi intelektual yang prestisius, berkarakter pejuang dan berperilaku sebagai negarawan.
Sebagai Forkompinda, Wagub Sumbar Dr Audy Joinaldy menyakini IKAL Sumbar mampu ikut berperan mengatasi persoalan-persoalan di Sumatera Barat seperti tawuran anak, narkoba, kelemahan mental generasi dan lain-lain.
Nasfryzal Carlo dalam paparannya mengangkat isu kearifan lokal sebagai katalisator keutuhan bangsa karena disinyalir saat ini kearifan lokal yang tergerus dengan kemajuan zaman.
Ia menyoroti soal dampak buruk akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Nilai-nilai luhur Pancasila tergerus karena generasi muda lebih mudah mengambil nilai-nilai yang ada dalam gadget mereka. Carlo menyoroti pula kemerosotan mentalitas, ketahanan serta ketangguhan generasi muda karena lebih fokus pada gadget dan tontonan yang ada dalam media sosial.
“Kearifan lokal merupakan nilai luhur yang hidup pada suatu masyarakat dalam wilayah tertentu yang terkait dengan lingkungan tempat mereka bertumbuh. Untuk mempertahankan kearifan lokal dan budaya tersebut, para orang tua harus mampu mewariskan nilai-nilai kearifan loka kepada generasi di bawahnya. Nilai luhur suatu masyarakat hanya akan bertahan jika orangtua sadar akan perannya,” ujar Carlo.
Ditegaskan olehnya bahwa Pancasila merupakan perisai yang harus senantiasa digunakan dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang datang dari dalam ataupun luar. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak bisa dilepaskan dari Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya. Generasi muda hanya bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orangtua, jika orang tua juga mau turun ke bawah dan menjadi guru bagi anak-anaknya. Pendidikan utama adalah dalam keluarga karena di situlah inti dari semua nilai yang ditanamkan kepada generasi muda sejak dini.
Sebelum agenda Musda dilaksanakan, diselenggarakan Seminar Kebangsaan yang mengambil thema: IKAL Lemhannas sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa: Perkuat Budaya Lokal untuk Mengatasi Abrasi Kebangsaan dengan narasumber Prof Dr Ir Reni Mayerni (Deputi Kajian Strategik Lemhannas RI), Erinaldi (alumnus Lemhannas PPRA LX), dan Dr Yuliza Yunus. (*)