Bandung, benang.id – eFishery, perusahaan teknologi akuakultur terdepan di Indonesia, mengumumkan keterlibatannya dalam program hibah collaborative research grant Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia (KONEKSI) 2024. Bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad), eFishery akan fokus pada penelitian untuk membangun sistem informasi terkait penyakit udang dan pencegahan wabah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif dalam mendeteksi, melaporkan, dan memantau penyakit udang di Indonesia. Sistem ini diharapkan dapat membantu pembudidaya udang di seluruh Indonesia untuk mencegah dan mengendalikan wabah penyakit, sehingga meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya udang.
Tim peneliti eFishery dipimpin oleh Ardimas Andi Purwita, selaku Head of Research and Innovation, sebuah departemen di bawah divisi AIoT, dan akan bekerja sama dengan tim peneliti dari Unpad yang dipimpin oleh Prof Dr rer pol Hamzah Ritchi. Penelitian ini berjudul “Designing Disease Reporting and Monitoring Systems (DRMS): A Gender-Inclusive Action Design Research to Prevent Disease Outbreaks in Shrimp Farming in Indonesia”.
Penelitian ini juga akan berkolaborasi dengan tim dari University of New South Wales (UNSW) Sydney serta Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Prof Hamzah Ritchi menyatakan sangat senang berkolaborasi dengan eFishery dalam penelitian penting ini untuk membangun sistem informasi pencegahan wabah udang.
“Permasalahan penyakit udang merupakan salah satu hambatan utama dalam budidaya udang di Indonesia, dan kami yakin bahwa penelitian ini dapat menghasilkan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Kolaborasi ini juga merupakan contoh yang baik dari sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri akuakultur di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya udang,” ujarnya.
Penelitian ini sejalan dengan komitmen eFishery untuk mendukung budidaya udang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. eFishery berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan industri akuakultur di Indonesia.
Ardimas menambahkan bahwa eFishery selalu membuka pintu sebesar-besarnya untuk kolaborasi penelitian dengan universitas, baik lokal maupun internasional, serta pemerintah. Selama penelitian berada dalam domain akuakultur, peluang untuk bekerja sama dan kolaborasi sangat terbuka lebar.
“Kami ingin mendorong terciptanya kolaborasi triple helix antara akademisi, pemerintah, dan industri. Kolaborasi ini penting untuk mengintegrasikan pengetahuan, kebijakan, dan teknologi guna menciptakan solusi inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sector akuakultur,” tutup Ardimas.
KONEKSI adalah inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi yang diprakarsai oleh pemerintah Australia (DFAT) dan pemerintah Indonesia (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; BRIN; Bappenas). Program KONEKSI bertujuan untuk mempromosikan kemitraaan pengetahuan yang setara serta mengangkat pengetahuan lokal untuk mengatasi berbagai tantangan dan isu di bidang ekonomi dan sosial.
KONEKSI mendukung penuh program kemitraan riset antar bidang ilmu untuk memajukan terciptanya solusi dan kebijakan berbasis pengetahuan dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (*)