Roma, benang.id – Paus Fransiskus sejak awal pecah perang di Gaza pada Oktober 2023 lalu selalu berusaha, baik melalui doa, maupun seruan-seruan publiknya, mendesak agar perang segera dihentikan.
Demikian ditegaskan Romo Markus Solo Kewuta SVD, Staf Dikasteri Dialog Antar Agama Vatikan, menanggapi banyaknya orang bertanya mengenai posisi dan pendapat Paus Fransiskus tentang perang di Gaza.
“Berita tentang ini berseliweran di berbagai media, terutama di media online. Bagaimana mungkin seorang pejuang kemanusiaan sejati menutup mata terhadap penderitaan manusia demikian besarnya?,” ujar Padre Marco, demikian sapaan akrab satu-satunya pejabat Vatikan asal Indonesia ini, dalam pesan WhatsApp-nya, Jumat (16/8/2024).
Padre Marco menambahkan bahwa pada kesempatan Doa Angelus (tengah hari Kamis, 15 Agustus 2024 waktu Roma) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada hari Umat Katolik merayakan Pesta Bunda Maria diangkat ke Surga, Paus Fransiskus sekali lagi menegaskan posisinya tersebut.
“Saya terus mengikuti dengan rasa cemas situasi kemanusiaan yang sangat serius di Gaza dan mengulangi seruan saya untuk gencatan senjata di semua lini, pembebasan sandera dan bantuan kepada warga yang kelelahan. Saya menyerukan kepada semua orang untuk melakukan segala yang mungkin untuk mencegah konflik ini berkembang, dan mengandalkan negosiasi atau perundingan untuk memastikan bahwa tragedi ini segera berakhir!”, tutur Padre Marco mengutip ucapan Paus Fransiskus.
Kementerian Kesehatan di daerah Gaza pada Kamis (15/8/2024) mengungkapkan bahwa 40 orang telah tewas di Gaza dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kematian sejak 7 Oktober 2023 menjadi 40.005. Sementara korban terluka dalam konflik Israel-Hamas yang telah berlangsung selama 10 bulan ini mencapai 92.401 orang. (*)
