Jakarta, benang.id – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Komitmen tersebut disampaikan Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta dalam Rakernas ke-20 dan peringatan HUT ke-26 PSMTI yang berlangsung di Hotel InterContinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Rakernas dan HUT PSMTI kali ini dihadiri oleh Hashim S Djojohadikusumo (Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra), Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Peng Suyoto (Sekretaris Umum PSMTI), dan Johnny Situwanda (Ketua Panitia HUT ke-26 PSMTI dan Rakernas ke-20 PSMTI).
Wilianto menegaskan bahwa sejak berdiri pada 28 September 1998, PSMTI telah menjadi wadah besar bagi masyarakat Tionghoa Indonesia di 33 provinsi dan 308 kota-kabupaten.
“PSMTI akan terus menjalankan berbagai program sosial, budaya, dan kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tionghoa Indonesia serta masyarakat Indonesia lainnya. Kami juga berperan aktif dalam mempererat hubungan antar suku dan agama di Indonesia,” ujar Wilianto.
Tema rakernas kali ini yakni “PSMTI Siap Mendukung Indonesia Emas 2045 dalam Bidang Ketahanan Pangan, Makanan Bergizi dan Stunting”. Dalam hal ini, Wilianto mengajak seluruh pengurus dan anggota serta kader PSMTI untuk bekerja keras mewujudkan cita-cita organisasi dalam mendukung program-program pemerinta.
Ia juga menegaskan bahwa sudah mempersiapkan kader PSMTI terbaik yang siap berkontribusi dalam pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di kabinet dan perusahaan negara dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi nasional.
“Tentunya kita punya kader-kader terbaik yang bisa dan siap membantu di pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujarnya.
Lima harapan PSMTI
Wilianto menyampaikan lima harapan untuk masa depan PSMTI, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Pertama, PSMTI harus terus menjadi “Rumah Besar” bagi masyarakat Tionghoa Indonesia, tempat bersatu dan berkolaborasi untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Kedua, PSMTI harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam program ketahanan pangan, mengingat 80% anggota PSMTI merupakan pelaku usaha yang siap mendukung upaya ini.
Ketiga, Wilianto mengingatkan pentingnya partisipasi aktif dalam membangkitkan kesadaran berbangsa untuk memperkuat hubungan sosial.
“Saling percaya, menghormati, dan bergotong-royong adalah pilar untuk mewujudkan Indonesia sejahtera dan berkeadilan,” tegasnya.
Keempat, dalam bidang sosial, PSMTI berperan dalam menjaga solidaritas antar anggota masyarakat. Hubungan sosial yang kuat, menurutnya, akan menjadi dasar kemajuan komunitas dan harmoni internal.
Kelima, Wilianto menekankan pentingnya peran PSMTI dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan kewirausahaan, serta kerja sama lintas sektor diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
“Melalui kerja keras dan komitmen bersama, saya yakin PSMTI akan terus maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Tionghoa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia,” ujar Wilianto dalam pidato penutupnya. (*)