Yogyakarta, benang.id – Virtual Tour Sesi Pertama telah dilaksanakan oleh DifaTravelX Sabtu akhir pelan lalu (21/5/2022) pada pukul 09.00 hingga 15.00 WIB melalui platform Zoom.
Virtual Tour dilaksanakan pada 5 destinasi wisata yang tersebar di penjuru Yogyakarta, meliputi Malioboro Titik 0, Pembuatan Keripik Belut di Godean, Makam Kyai Bagus Khasantuko, Ledok Sambi, dan Makam Raja-Raja Mataram Islam di Kotagede.
Acara ini dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa serta masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Hadir juga dalam Virtual Tour DifaTravelX ini Kepala Dinas Pariwisata DIY, Country Director Indonesia of ENPACT, CEO dan Founder DifaBike, serta CEO dan Founder Travelxism.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo SH Med menyampaikan bahwa kolaborasi teknologi dan industri pariwisata memunculkan berbagai inovasi, salah satunya project DifaTravelX.
“Ini adalah hasil dari adaptasi dunia pariwisata di masa pandemi yang mengkolaborasikan antara teknologi dan industri pariwisata. Saya secara pribadi serta Dinas Pariwisata khususnya sangat mengapresiasi Travelxism dan DifaBike yang mempunyai program luar biasa untuk memberdayakan teman-teman difabel. Kolaborasi ini akan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan pariwisata yang lebih baik,” jelasnya.
Triyono SPt selaku CEO dan Founder DifaBike dalam kesempatan itu mengungkapkan harapannya agar Yogyakarta menjadi destinasi wisata terbesar di Indonesia.
“Dengan adanya DifaTravelX, harapannya wisata di Yogyakarta dapat dinikmati siapapun. Ramah bagi siapapun termasuk teman-teman difabel,” imbuh Triyono, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (23/5/2022).
Tak hanya sekadar berjalan-jalan secara virtual saja, dalam pelaksanaan Virtual Tour DifaTravelX ini peserta dapat bertanya secara interaktif kepada para host di setiap destinasi. Pelaksanaan Virtual Tour semakin meriah karena host memberikan quiz di akhir sesi setiap destinasinya. Hingga akhir acara, Virtual Tour ini berjalan lancar dan para peserta begitu antusias.
Salah satu co-host dalam Virtual Tour Sesi Pertama di Ledok Sambi, Puji Santoso, menuturkan bahwa adanya project Virtual Tour DifaTravelX ini menjadi pengalaman baru bagi kaum difabel di DifaBike. Meskipun menjadi sesuatu yang berbeda bagi mereka, project ini dapat meningkatkan kapasitas para difabel terutama dalam aspek public speaking dan beraudiensi dengan publik.
“Harapan saya dengan Virtual Tour DifaTravelX ini penikmat wisata bisa semakin banyak yang ikut berpartisipasi. Dalam program inilah kami difabel secara bertahap dapat meningkatkan kapasitas kami pasca pelatihan di DifaTravelX ini”, pungkas Puji Santoso.