Saturday, December 28, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiSaham Ini Layak Trading Menyusul Potensi Penguatan Rupiah dan Aksi Beli Asing

Saham Ini Layak Trading Menyusul Potensi Penguatan Rupiah dan Aksi Beli Asing

Jakarta, benang.id – Para trader wajib memperhatikan sentimen positif penguatan Rupiah yang ditopang oleh aksi beli investor asing masuk ke Indonesia pada 3 hari perdagangan pekan ini (23-27 Desember 2024) karena ada libur dan cuti Natal.

“Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dolar AS, menjadi indikator penting yang harus dipantau. Jika Rupiah berhasil menguat ke level 15.900 maka dapat memberikan dorongan positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena penguatan mata uang lokal biasanya meningkatkan kepercayaan investor,” jelas  Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, Senin (23/12/2024).

Angga pun optimistis investor asing kembali berinvestasi di Indonesia, terlebih setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dan Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

“Penurunan suku bunga The Fed memperlebar selisih (spread) antara suku bunga di Indonesia dan Amerika Serikat, yang membuat investasi di Indonesia lebih menarik bagi investor asing,” jelasnya.

Inflow asing ini juga berpotensi tertopang momentum Window Dressing dan fenomena Santa Claus Rally. Diketahui, menjelang akhir tahun sejumlah Manajer Investasi (MI) sering melakukan “window dressing” yaitu strategi mempercantik laporan keuangan dan portofolio untuk menarik investor.

Bursa Efek Indonesia. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Selanjutnya terkait fenomena Santa Claus Rally, pasar harga saham cenderung naik pada akhir tahun karena aktivitas belanja dan optimisme investor.

“Kedua faktor ini biasanya mendorong masuknya modal asing yang dapat memperkuat Rupiah dan mendukung kenaikan IHSG. Jadi, penguatan Rupiah yang didukung oleh aksi beli asing, kebijakan moneter, dan fenomena pasar akhir tahun dapat menjadi katalis positif untuk IHSG dalam 3 hari perdagangan pekan ini.

Indikator-indikator tersebut penting diperhatikan mengingat pada periode perdagangan 16-20 Desember 2024 lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar -4,65%. IHSG turun ke level 6.983,86. Penurunan ini disertai koreksi di semua sektor.

IDX BASIC terjun bebas sebesar – 8,21% terbebani koreksi semua leader basic material ANTM dan MDKA, sementara itu IDX PROPERTY terkoreksi sebesar – 6,14% terbebani koreksi semua leader properti SMRA, BSDE, CTRA dan PWON,” tegas Angga.

Bursa Efek Indonesia. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Berkaca pada sejumlah katalis positif di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang menghadirkan Booster Modal hingga 10x dan fitur trading canggih yang dirancang untuk membantu para trader mengoptimalkan potensi profit mereka dan Reksa Dana Saham Power Fund Series yang memberikan akses transparan dan likuiditas yang lebih tinggi bagi investor merekomendasikan:

Buy CUAN (Current Price: 10.400, Entry: 10.400, Target Price: 12.000 (+15,4%), Stop Loss : < 9.600 (-7,7%), Risk to Reward Ratio = 1:2,0)

CUAN berhasil breakout resistance yang sulit tertembus selama 6 bulan terakhir yaitu di level 10.200 dan mengonfirmasi tren kenaikan jangka pendek.

Buy JPFA (Current Price: 1.890, Entry: 1.890, Target Price: 2.000 (+5,8%), Stop Loss: < 1.835 (-2,9%), Risk to Reward Ratio = 1:2,0)

JPFA merupakan perusahaan swasta pertama yang mendanai uji coba implementasi program makan bergizi gratis (MBG). Japfa diperkirakan bakal memperoleh kontrak Business to Government (B2G) yang signifikan dalam waktu dekat.

Buy PANI (Current Price:16.050, Entry:16.050, Target Price:17.600 (+9,7%), Stop Loss:< 15.200 (-5,3%), Risk to Reward Ratio = 1:1,8)

PANI bertahan di MA50 tren menengah uptrendnya, lalu ada sentimen positif dari IPO anak usaha CBDK yg diperkirakan akan listing di Januari.

Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD.

IPOT Chat, platform community investing pertama di Indonesia. Foto: Indo Premier

Reksa Dana Saham XIHD ini berisikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, ASII dan TLKM yang terdapat dalam komposisi XIHD berpotensi memberikan dividen dengan yield cukup tinggi bervariasi antara 5-7%. Ketika kondisi tidak menentu maka dividen menjadi satu-satunya hal yang dapat diharapkan saat kondisi tidak menentu. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments