Wednesday, April 2, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiIHSG dalam Teritori Bearish, IPOT Rekomendasikan AKRA, ADMR, UNTR dan XIHD

IHSG dalam Teritori Bearish, IPOT Rekomendasikan AKRA, ADMR, UNTR dan XIHD

Jakarta, benang.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam sebesar -4% dalam sepekan 17-21 Maret 2025 lalu dan bertengger di level 6.258,179 pada akhir perdagangan, Jumat, 21 Maret 2025.

IHSG bahkan sempat terperosok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa (18/3/2025) lalu, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa memberlakukan penghentian sementara atau trading halt selama 30 menit.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus pun mengimbau para trader wajib mencermati level support IHSG 6.500 yang sudah jebol dan kini bergerak menuju level psikologis 6.000. “IHSG terkonfirmasi dalam teritori bearish seiring penurunan lebih dari 20% dari titik tertinggi tanggal 19 September 2024 lalu,” tegasnya.

Penurunan IHSG pada sepekan lalu, imbuhnya, terpengaruh penurunan tajam sektor IDX TECHNO tercermin dari penurunan saham DCII yang bobotnya sangat signifikan dan sektor IDX CYCLIC yang disebabkan penurunan tajam saham ACES dan MSIN. Tragisnya, secara mingguan, tidak ada sektor yang hijau atau positif dalam sepekan lalu.

Papan pergerakan saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Berbicara tentang potensi market pada minggu terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang hanya akan berlangsung selama 4 hari perdagangan (24-27 Maret 2025), Angga mengimbau para trader untuk mencermati 2 sentimen berikut ini:

Pertama, data inflasi PCE AS. Ia menegaskan pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang dan diharapkan dapat mendekati target inflasi 2%.

Kedua, USD-IDR masih dalam tekanan seiring masih derasnya aksi jual asing pada pasar saham dan juga obligasi atau surat utang. Selain itu, risiko pelemahan Rupiah lanjutan dapat terjadi seiring risiko repatriasi asing, setelah mendapatkan dividen dari emiten-emiten pembagi dividen, terutama perbankan.

Main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Angga menegaskan meski pekan terakhir sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri minim sentimen, PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi cuan.

1.Buy on Pullback AKRA (Current Price: 1.100, Entry: 1.070 – 1.080, Target Price: 1.130 (+5,6%), Stop Loss: < 1.040 (-2,8%) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,0). Angga menjelaskan harga minyak berpotensi menguat karena OPEC+ berencana melakukan pemotongan produksi untuk menopang harga dan menjaga supply secara global. AKRA juga berpotensi tertopang sentimen migrasi pelanggan dari Pertamina ke pom bensin AKRA.

2.Buy on Breakout ADMR (Current Price: 905, Entry: 950, Target Price: 1.000 (+5,3%), Stop Loss: < 920 (-3,2%) dan Risk to Reward Ratio = 1 : 1,7). Volume produksi batubara metalurgi ADMR sendiri pada tahun 2024 mencapai 6,63 juta ton sedangkan penjualan mencapai 5,62 juta ton, atau masing-masing naik 30% dan 26% dari tahun 2023. Secara teknikal harga bertahan di atas MA10 dan MA20 uptrend jangka menengah.

3.Buy UNTR (Current Price: 22.875, Entry: 22.875, Target Price: 24.200 (+5,8%), Stop Loss: < 22.100 (-3,4%) dan Risk to Reward Ratio = 1 : 1,7). Dalam laporan perkembangan usaha UNTR dijelaskan bahwa pendapatan bersih dari bisnis emas dan mineral lainnya meningkat 90% menjadi Rp 9,9 triliun, terutama disebabkan oleh menguatnya harga jual emas.

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD). Power Fund Series (PFS) XIHD berisikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, ASII dan TLKM yang berpotensi memberikan dividen dengan yield cukup tinggi bervariasi antara 4-6%. Ketika kondisi tidak menentu maka dividen menjadi satu-satunya sentimen positif yang dapat diharapkan. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments