Saturday, April 19, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiDampak Kebijakan Tarif Trump dan Rencana Dibukanya Keran Impor bagi UMKM

Dampak Kebijakan Tarif Trump dan Rencana Dibukanya Keran Impor bagi UMKM

Yogyakarta, benang.id – Kebijakan tarif reksiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk beberapa negara, termasuk Indonesia, ditunda penerapannya selama 3 bulan ke depan. Penundaan tersebut bagi pelaku usaha, termasuk UMKM, dapat digunakan untuk mempersiapkan diri jika kebijakan tarif Trump tersebut benar-benar diterapkan. Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto (PS) juga akan membuka keran impor untuk berbagai produk atau barang yang masuk ke Indonesia.

Bagaimana dampak penerapan tarif Trump dan dibukanya keran impor bagi UMKM? Pengusaha senior Robby Kusumaharta mengatakan, penerapan tarif reksiprokal yang diterapkan Presiden Trump tentu akan berdampak terhadap harga produk-produk yang masuk ke pasar AS. ”Harga produk-produk ekspor yang masuk di pasar AS menjadi lebih mahal karena akan dikenakan tarif sebesar 32%,” ujar Robby yang juga Pembina UMKM di DIY ini.

Robby yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY ini menilai kondisi tersebut menjadikan permintaan terhadap produk Indonesia di pasar AS dimungkinkan berkurang. Jika hal ini berlanjut maka produsen di Indonesia akan mengurangi jumlah produksinya. Menurut Robby kejadian selanjutnya sangat dimungkinkan produsen akan mengurangi jam kerja atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pengusaha senior yang juga Wakil Ketua Kadin DIY Robby Kusumaharta

Produsen produk atau barang ekspor ke pasar AS tersebut pada umumnya mencakup usaha skala menengah dan besar”, jelas Robby Kusumaharta.

Selanjutnya ia menjelaskan sebagian pemasok dari produsen ekportir tersebut merupakan usaha skala mikro dan kecil. “Dengan demikian usaha mikro dan kecil juga terdampak dengan penerapan tarif Trump tersebut”, tegas Robby Kusumaharta yang juga komisaris perusahaan tas dan pakaian jadi yang produknya untuk pasar ekspor.

Rencana Presiden PS untuk membuka keran impor tentu juga berdampak terhadap UMKM”, tegas Robby. Menurut Robby, dibukanya keran tersebut akan menyebabkan pasar domestik akan kebanjiran produk impor.

Hal tersebut akan berdampak, (1) jika jenis produk impor belum diproduksi di Indonesia maka konsumen Indonesia akan diuntungkan karena dapat membeli barang dengan harga lebih murah. (2) Jika jenis produk impor yang masuk ternyata sudah diproduksi di Indonesia, misalnya pakaian jadi, maka terjadi persaingan yang ketat antara produk impor dan produk domestik.

Pengusaha senior yang juga Wakil Ketua Kadin DIY Robby Kusumaharta

Robby Kusumaharta menjelaskan fakta di lapangan banyak produk impor yang masuk Indonesia dijual dengan harga yang relatif murah. Dengan kata lain, dengan kualitas produk yang relatif sama ternyata produk impor harganya lebih miring. Kondisi tersebut menjadikan produksi domestik kalah bersaing dan akhirnya bisa gulung tikar.

Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyiapkan tim untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS”, ungkap Robby seraya berharap meskipun penerapan tarif Trump ditunda, Pemerintah Indonesia tetap segera melangsungkan negosiasi.

Kebijakan dibukanya keran impor harus tetap memperhatikan jenis produk, jika produk sudah diproduksi Indonesia sebaiknya keran impor tetap dibatasi dengan tarif dan non-tarif. Dan, tentunya kebijakan tariff dan non-tariff tersebut harus diterapkan secara rasional,” tutup Robby. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments