Monday, May 5, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalHidup UNS Ditopang Empat Insan Ini, Siapa Mereka?

Hidup UNS Ditopang Empat Insan Ini, Siapa Mereka?

Surakarta, benang.id – Dalam rangka Dies Natalis ke-49, Universitas Negeri Surakarta (UNS) Sebelas Maret memberikan penghargaan kepada para tokoh yang terkait erat dengan sejarah perjalanan perguruan tinggi tersebut. Acara tersebut bertajuk Malam Anugerah Insan Berprestasi UNS 2025 yang berlangsung di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram pada Jumat (2/5/2025). Pemberian penghargaan ini menggunakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai momentum bersejarah bagi UNS dalam menyatakan terimakasihnya kepada mereka yang berjasa dalam perjalanan hidup UNS.

“Penghargaan Insan Berprestasi merupakan wujud apresiasi UNS atas kontribusi alumnus terhadap perkembangan Kampus UNS. Hidup UNS adalah karena empat penerima penghargaan Insan Berprestasi ini,” ujar Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr Msi, dalam sambutannya pada acara Malam Anugerah Insan Berprestasi UNS 2025 di Ballroom GPH Haryo Mataram UNS – yang juga merupakan Rektor UNS yang pertama (1976-1977).

Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr MSi menyerahkan penghargaan kepada KBRAy S Fatimah Retno Hapsari (berkebaya biru gelap) yang mewakili KGPH Haryo Mataram yang adalah Perintis Pendiri UNS, di Gedung Auditorium UNS GPH Haryo Mataram, di Surakarta, Jumat (2/5/2025).

Empat tokoh ini dianggap sebagai tiang penopang hidup UNS. Mereka adalah KGPH Haryo Mataram sebagai Perintis Pendiri UNS, Sadjiman Ebdi Sanyoto sebagai Pembuat Logo UNS, Joseph Rahardjo sebagai pencipta lagu Hymne dan Mars UNS, dan AM Putut Prabantoro sebagai pencipta Lagu Wisuda “Terimakasih UNSku”. Dalam acara penghargaan tersebut, KGPH Haryo Mataram diwakili oleh KBRAy S Fatimah Retno Hapsari. Keduanya adalah putera-puteri Sunan Pukubuwono X. Sedangkan, Joseph Rahardjo diwakili oleh puterinya, Dewi Purnamaningsih Pribadi Susiawati.

Penghargaan yang istimewa ini menjadi upaya dan cara UNS berterimakasih kepada para tokoh yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan panjang UNS. Acara ini sekaligus mempererat serta meningkatkan hubungan antara alumni dan UNS. Selain itu, capaian para alumni dalam berkarier dapat menjadi motivasi dan contoh teladan yang baik bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja dan dunia usaha.

Sejarah

Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr MSi menyerahkan penghargaan kepada Sadjiman Ebdi Sanyoto (berkursi roda) sebagai pencipta Logo UNS, di Gedung Auditorium UNS GPH Haryo Mataram, di Surakarta, Jumat (2/5/2025).

Logo UNS diciptakan oleh Sadjiman Eddi Sunyoto karena mengikuti lomba cipta logo yang diadakan UNS. Sadjiman lahir tahun 1942 dengan penanda kehadiran tentara Jepang di Jogya. Saat mengikuti lomba, ia salah satu pengajar di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI), Yogyakarta. Menurut putera Sadjiman, Candra Suraisnawa yang hadir dalam penghargaan UNS pada Jumat malam itu, ayahnya mengirimkan dua logo untuk diikutkan lomba. Namun yang terpilih adalah logo yang digunakan hingga sekarang.

“Dalam logo UNS ada tulisan Mangesti Luhur Ambangun Nagari. Waktu dibuat untuk diikutkan lomba, sesanti itu aslinya bertuliskan Wiku Luhur Ambangun Nagari. Logo ini digambar dalam waktu semalam karena batas waktu pengumpulan lomba cipta logo UNS. Saat menang sayembara, bapak berusia 36 tahun. Hadiahnya uang Rp 5 juta pada tahun 1978,“ ujar Candra.

“Wiku Luhur Ambangun Nagari” merupakan candra sengkala (pernyataan yang bersembunyi) yang mengandung angka 1908 (tahun Jawa) yakni Wiku = 8, Luhur = 0, Ambangun = 9, Nagari = 1. Jika dibaca dari belakang bertulis 1908 yang dalam kalender Masehi tahun 1976, yakni tahun kelahiran UNS. Namun kata Wiku diganti dengan kata Mangesthi yang sama-sama merupakan angka 8.

Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr MSi menyerahkan penghargaan kepada Dewi Purnamaningsih (berkebaya biru) yang mewakili Joseph Rahardjo sebagai pencipta lagu Hymne dan Mars UNS, di Gedung Auditorium UNS, GPH Haryo Mataram, Jumat (2/5/2025).

Sementara Dewi Purnamaningsih, ketika menciptakan lagu Hymne UNS, ayahnya adalah dosen ISI Surakarta (ASKI). Lagu itu tercipta sekitar tahun 1978-an. Dewi mengaku, saat masih kecil, di rumahnya di Widuran, Surakarta, banyak orang berlatih lagu ini. Baru kemudian, dia memahami bahwa lagu itu adalah lagu Hymne UNS.

AM Putut Prabantoro, pencipta lagu Wisuda UNS, mengucapkan terimakasih atas anugerah yang luar biasa ini. Ia merasa tersanjung atas pidato sambutan Rektor UNS, Prof Dr Hartono dr MSi terkait penganugerahan tersebut.

”Saya menerima undangan dari Ibu Maria Theresia Sri Budiastuti Widjokongko, yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Profesor UNS. Lagu ini tercipta pada Maret tahun 1987 ketika saya masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum yang bergiat di Paduan Suara Mahasiswa (PSM),“ ujar Putut Prabantoro.

Rektor UNS Prof. Dr Hartono dr MSi menyerahkan penghargaan kepada AM Putut Prabantoro sebagai Pencipta Lagu Wisuda “Terimakasih UNSKu”, di Gedung Auditorium UNS GPH Haryo Mataram, di Surakarta, Jumat (2/5/2025).

Lagu Wisuda “Terima Kasih UNSKu“, menurut AM Putut Prabantoro, diciptakan sebagai salah satu lagu yang terdapat dalam Drama Musikal (Operette) yang berjudul “Satu Dalam Jabat Tangan“. Operette tersebut menandai berdirinya secara resmi PSM UNS yang kelak bernama Voca Erudita. Theresia Widiastuti, Susi Sumartini dan Tunjung W Sutirto adalah para dosen dari berbagai fakultas yang ikut mendukung sebagai pembina. PSM pada waktu itu dipimpin duet Dewi Indrawati dan Thomas S Aribowo. Di organisasi yang baru itu, dirinya, Dyah Indrayani sebagai pelatih dan pianis Endang Retnowati. Operette sukses besar dan itu tidak terlepas dari RY Unu Hananto sebagai sutradara dan dibantu oleh Yulius Widiyarta dan Sunu Prasetya.

Operette tersebut bercerita tentang kehidupan mahasiswa yang diawali tes masuk UNS, KKN dan sampai diwisuda. Ada beberapa lagu dalam operette yang kemudian menjadi cikal bakal lagu prosesi wisuda dan salah satunya Terima Kasih UNSku. Lagu yang lain adalah Slamat Datang dan Semoga Jaya. Jadi, sebenarnya anugerah ini juga merupakan penghargaan tak terhingga bagi rekan-rekan PSM pada tahun 1987-an. Mereka juga berjasa meletakkan pondasi kuat PSM dalam perjalanan sejarah UNS. Lagu ini mengingatkan, para sarjana UNS harus berterimakasih dan bersyukur kepada lembaga ini, karena merupakan bagian sejarah panjang hidup para sarjananya,” ujar Putut Prabantoro.

KGPH Haryo Mataram Joyokusumo atau sering disingkat dengan nama KGPH Haryo Mataram adalah guru besar hukum humaniter dan tentara dengan pangkat terakhir brigadir jenderal. Putera Pakubuwono X ini menjadi perintis pendirian UNS yang diawali dengan penggabungan perguruan tinggi yang berada di Surakarta. Ia sekaligus menjadi Rektor Pertama Universitas Negeri (UNS) Sebelas Maret.

Para Penerima penghargaan Insan Berprestasi UNS 2025 Penghargaan berfoto bersama

Menurut https://uns.ac.id/id/tentang-uns/sejarah-uns, pada 1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk menjadi universitas negeri. Beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan perguruan tinggi ini bergabung menjadi satu dan bernama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah: STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta.

Pada penghujung Desember 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 Maret 1976, UGS akan dinegerikan. Selanjutnya, UGS akan digabung dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas negeri di Solo. UNS di awal pembukaannya terdiri atas 9 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastera Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian serta Fakultas Teknik.

Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret 1976. Dalam perkembangannya, pada tahun 1982 nama dan singkatan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Surakarta (UNS Sebelas Maret), ditetapkan menjadi Universitas Sebelas Maret yang disingkat UNS. Perubahan nama dan singkatan ini diresmikan dengan Keputusan Presiden RI No. 55 Tahun 1982. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments