Tuesday, May 6, 2025
No menu items!
spot_img
HomeInternasionalMgr Suharyo Masuk Papabili dan Berpeluang Kuat Jadi Paus Baru

Mgr Suharyo Masuk Papabili dan Berpeluang Kuat Jadi Paus Baru

Vatikan, benang.id Vatikan saat ini tengah sibuk mempersiapkan conclave (konklaf) atau pemilihan Paus baru yang akan digelar pada 7 Mei. Kardinal asal Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo masuk sebagai papabili, yaitu kardinal-kardinal yang dinilai paling berpeluang untuk menduduki Takhta Suci sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia.

Konklaf yang akan digelar di Kapel Sistina, diikuti 133 kardinal termasuk Kardinal Suharyo yang memenuhi syarat salah satunya berusia di bawah 80 tahun. Setiap kardinal punya hak memilih dan dipilih. Seorang kandidat yang memperoleh suara mayoritas dua pertiga bakal dinobatkan sebagai Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu.

Proses pemilihan Paus akan dilaksanakan secara tertutup. Para kardinal juga akan disumpah terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiaan selama konklaf berlangsung.

Sebanyak 12 kardinal unggulan disebut-sebut masuk dalam bursa calon Paus. Mereka berasal dari berbagai negara dan mewakili beragam pendekatan dalam teologi, pastoral, dan diplomasi Vatikan. Mereka adalah:

Mgr Ignatius Kardinal Suharyo masuk sebagai papabili, yaitu kardinal-kardinal yang dinilai paling berpeluang untuk menduduki Takhta Suci sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia.
  1. Kardinal Ignatius Suharyo (Indonesia): Uskup Agung Jakarta merupakan sosok moderat dan nasionalis religius, dikenal dalam isu pluralisme dan perdamaian antarumat beragama.

  2. Kardinal Matteo Zuppi (Italia): Uskup Agung Bologna, tokoh progresif yang aktif dalam isu kemanusiaan dan lintas agama. Disebut sebagai “Fransiskus berikutnya”.

  3. Kardinal Robert Sarah (Guinea): Prefek Emeritus Kongregasi untuk Ibadat Ilahi, tokoh konservatif dan suara keras dalam mempertahankan tradisi Gereja.

  4. Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina): Pro-Prefek Dikasteri untuk Evangelisasi, yang dikenal dekat dengan Paus Fransiskus dan mewakili suara Asia. Sosok dengan pendekatan inklusif dan penuh empati.

  5. Kardinal Malcolm Ranjith (Sri Lanka): Uskup Agung Kolombo, tokoh kuat dari Asia Selatan yang fokus pada liturgi dan isu keadilan sosial.

  6. Kardinal Pietro Parolin (Italia): Sekretaris Negara Vatikan, diplomat utama Takhta Suci, yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat karena pengaruhnya di level internasional.

  7. Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Italia): Patriark Latin Yerusalem, aktif dalam dialog lintas iman di kawasan Timur Tengah yang penuh tantangan.

  8. Kardinal Péter Erdő (Hungaria): Uskup Agung Esztergom-Budapest, seorang Teolog Eropa terkemuka dan suara konservatif di tengah sekularisme.

  9. Kardinal Willem Eijk (Belanda): Uskup Agung Utrecht, ahli bioetika dan vokal dalam isu-isu moral kontemporer.

  10. Kardinal Anders Arborelius (Swedia): Uskup Stockholm, kardinal pertama dari Skandinavia, simbol inklusi di tengah masyarakat sekuler.

  11. Kardinal Charles Maung Bo (Myanmar): Uskup Agung Yangon, sosok vokal kuat untuk demokrasi dan HAM di kawasan yang masih bergejolak.

  12. Kardinal Jean-Marc Aveline (Prancis): Uskup Agung Marseille, dikenal karena misi pastoral dan dialog antarbudaya di kota pelabuhan yang multikultural.

Siapa yang bakal terpilih sebagai Paus yang baru, semuanya ada di tangan para kardinal dalam konklaf. Meski demikian profil dan rekam jejak para papabili ini mencerminkan masa depan Gereja yang lebih global, responsif, dan inklusif.

Pemimpin baru diharapkan mampu menjawab tantangan zaman: krisis moral, perubahan iklim, kemiskinan global, serta relasi lintas agama dan budaya.

Kardinal Suharyo sudah tiba Roma, pada Minggu (4/5/2025). Di Bandara Leonardo Da Vinci Mgr Suharyo disambut langsung oleh Dubes RI untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono beserta Ibu, dan para staf KBRI. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments