Vatikan, benang.id – Perhatian umat Katolik di seluruh dunia saat ini fokus ke Vatikan, khususnya Kapel Sistina. Pasalnya, di kapel inilah Konklaf pemilihan Paus yang baru penerus mendiang Paus Fransiskus yang telah wafat 21 April 2025, berlangsung. Suasana umat yang sangat merindukan segera terpilihnya Paus terasa sekali di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
“Saya merasakan kerinduan mereka yang begitu besar untuk mendapatkan segera seorang Gembala Agung,” tutur Romo Markus Solo Kewuta SVD, dalam laporan pandangan matanya yang diterima di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa pada Rabu malam waktu Roma saat menunggu hasil putaran pertama ia secara sengaja tidak memilih jalur khusus tetapi berbaur di antara umat di Lapangan St Petrus dan berbicara dengan mereka untuk mendengar opini-opini mereka.
“Mereka datang karena didorong oleh keingintahuan yang besar, entah signal asap putih akan membawa siapa ke Balkon Basilika Santo Petrus? Tadi malam asap hitam keluar pukul 21.00 malam, padahal prediksi seputaran pukul 19.00. Paus baru belum terpilih,” jelasnya.

Padre Marco, demikian ia akrab disapa, mengungkapkan sekalipun asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina berwarna hitam, seluruh hadirin bertepuk tangan. Setidaknya ada signal dan komunikasi dari Kapel Sistina dengan dunia luar.
Upaya Padre Marco untuk mengetahui langsung antusiasme umat terhadap terpilihnya Paus yang baru membutuhkan pengorbanan. Sewaktu keluar lapangan, ia harus “menderita” karena dihimpit oleh lautan massa dan jalan di tempat.
Oleh karena itu, Padre Marco memutuskan untuk mengikuti proses Konklaf pada Kamis yang meliputi 4 putaran, dua pagi, dan dua sore, dari layar kaca, sekalipun jarak kantornya ke Lapangan St Petrus hanya beberapa meter saja.

“Entahkah asap putih akan mengepul di bubungan Kapel Sistina hari ini, dan siapa di balik itu, mari kita ikuti bersama. Kalau bukan hari ini, mudah-mudahan besok,” imbuh Padre Marco.
Ia mengungkapkan bahwa Kamis siang waktu Roma, sudah cukup banyak orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus Vatikan dan menantikan asap dari cerobong. Akan ada dua kali asap hari ini, yakni sekitar tengah hari dan malam hari sebelum pukul 20.00.
“Sejak 11.00 siang hingga menjelang tengah hari di Vatikan, semakin banyak orang berkumpul di lapangan, dan tentu saja semua mata tertuju ke cerobong asap,” katanya.
Menutup laporannya, Padre Marco mengajak umat untuk meningkatkan doa agar Tuhan memberikan kepada seorang utusan Kepala Gereja Katolik sedunia yang cocok. “Salam sejahtera menuju Hebemus Papam!,” pungkasnya. (*/GK)