Saturday, June 28, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalBalai Pembibitan Asahan Barumun Kemenhut Serahkan 600 Bibit Pohon untuk Program Ekoteologi...

Balai Pembibitan Asahan Barumun Kemenhut Serahkan 600 Bibit Pohon untuk Program Ekoteologi Keuskupan Agung Medan

Pematangsiantar, benang.id – Balai Pembibitan Asahan Barumun, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyerahkan sebanyak 600 batang bibit pohon terdiri dari matoa, jengkol, petai, sirsak, dan jambu kepada Direktorat Jenderal Bimas Katolik, dalam rangka mendukung program ekoteologi di wilayah Keuskupan Agung Medan.

Serah terima ini dilakukan melalui Pembimas Katolik Sumatera Utara, Marihuttua Pasaribu, bersama Penyelenggara Katolik Kota Pematangsiantar, Alismer Sinaga, dan diterima secara simbolis oleh Pastor Paulus Halek Bere SSCC, dosen STP St Bonaventura, dan Paulinus Tibo masing-masing mewakili kampus dan Keuskupan Agung Medan.

Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Agama RI, H Nasaruddin Umar, yang mendorong penguatan nilai-nilai pelestarian lingkungan hidup berbasis iman dalam semangat ekoteologi

Bibit-bibit ini akan ditanam di sejumlah lokasi pastoral dan komunitas Katolik di bawah naungan Keuskupan Agung Medan, dengan harapan dapat memberi dampak ekologis, sosial, dan spiritual yang berkelanjutan.

Sejalan dengan Laudato Si’
Pastor Paulus Halek Bere SSCC menyambut baik sumbangan 600 batang bibit pohon tersebut. Ia mengatakan bahwa penanaman pohon sebagai penguatan nilai-nilai pelestarian lingkungan hidup berbasis iman dalam semangat ekoteologi sejalan dengan semangat dan ajaran mendiang Paus Fransiskus, yang tertuang di dalam Ensiklik Laudato Si’.

“Laudato Si’ adalah Ensiklik Paus Fransiskus yang sangat penting karena berkaitan erat dengan kemanusiaan, alam semesta, dan Pencipta,” tutur Pastor Paulus Halek, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa ensiklik tersebut berisi berbagai ajaran sosial Gereja yang menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia, memberikan panduan hidup yang holistik, di mana umat Kristiani diundang untuk melihat hubungan mereka dengan Allah, sesama, dan alam semesta secara lebih mendalam.

Paus Fransiskus, lanjut Pastor Paulus Halek, mengundang umat Kristiani untuk terlibat aktif dalam kehidupan alam semesta ini, sebagai warga dunia yang hidup dalam harmoni dengan diri sendiri, masyarakat, dan alam.

“Ensiklik ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan hubungan kita dengan bumi, serta menanggapi tantangan ekologis yang semakin nyata di dunia modern,” pungkasnya. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments