Jakarta, benang.id — Ekosistem keuangan digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat, tercermin dari meningkatnya partisipasi masyarakat dalam aktivitas transaksi dan investasi. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2025 mencatat total investor pasar modal mencapai 16,9 juta, dengan lebih dari 90 persen merupakan investor reksa dana.
Di sisi lain, berdasarkan survei Indonesia Fintech Trends 2024 dari Jajak Pendapat (JakPat), 96 persen responden mengaku sudah memiliki atau menggunakan e-wallet, ini mengindikasikan adopsi layanan finansial berbasis teknologi yang semakin merata.
Menangkap potensi tersebut, STAR Asset Management bersama DANA berkolaborasi strategis sejak 2024, dengan menghadirkan fitur Reksa Dana langsung di aplikasi DANA pada kategori Finance. Dalam kurun waktu setahun, kemitraan ini berhasil memperluas inklusi keuangan digital dengan mendorong pengguna DANA untuk mulai berinvestasi secara aman dan mudah. Saat ini berdasarkan data internal per Juli 2025, sebanyak 75 persen pengguna reksa dana di DANA berusia di bawah 35 tahun dan 89 persen berasal dari luar Jabodetabek. Angka tersebut menunjukkan kolaborasi ini berhasil menggerakkan arus investasi ke segmen yang sebelumnya belum terlayani.
Kolaborasi ini turut memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan jumlah investor terdaftar di STAR Asset Management yang bertumbuh pesat. “Melalui kolaborasi dengan DANA, kami berhasil membawa reksa dana ke dalam genggaman masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa akses yang mudah dan edukasi yang konsisten adalah kunci untuk memperluas inklusi keuangan secara berkelanjutan,” ujar Hanif Mantiq, Direktur Utama STAR Asset Management.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia, turut menegaskan bahwa kemitraan ini sejalan dengan komitmen DANA dalam menyejahterakan keuangan masyarakat Indonesia.
“Di tengah antusiasme generasi muda terhadap investasi, kita punya tanggung jawab yang lebih besar. Membentuk generasi yang tidak hanya melek investasi, tapi juga sejahtera secara finansial. Untuk itu, kita perlu terus menyederhanakan produk, membangun edukasi yang relevan, serta menciptakan pengalaman berinvestasi yang dipercaya dan dicintai oleh pengguna,” jelasnya.
STAR Asset Management merupakan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan spesialisasi dalam pengelolaan aset berbasis teknologi dan strategi investasi berorientasi hasil. Per akhir Juni 2025, dana kelolaan STAR Asset Management menembus angka Rp23,9 triliun. Sementara itu, DANA adalah platform dompet digital terdepan yang berada di bawah regulasi Bank Indonesia serta Kementerian Komunikasi dan Informatika, menawarkan berbagai layanan keuangan digital kepada pengguna dari berbagai segmen.
Ke depan, STAR Asset Management dan DANA berkomitmen untuk terus memperluas penetrasi investasi digital dan memperkuat kontribusi terhadap pertumbuhan inklusi keuangan nasional secara berkelanjutan. (*/GK)
