Thursday, August 14, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiPertumbuhan Ekonomi Nasional Kuartal II-2025 Capai 5,12%, Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga...

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kuartal II-2025 Capai 5,12%, Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga jadi Faktor Penggerak

Jakarta, benang.id – Permata Bank melalui Permata Institute for Economic Research (PIER) merilis hasil kajian terbarunya terkait kinerja ekonomi Indonesia pada Triwulan II- 2025. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional meningkat menjadi 5,12% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibanding 4,87% pada triwulan sebelumnya dan melampaui konsensus pasar sebesar 4,80%.

Capaian ini menandai laju pertumbuhan tercepat sejak Triwulan II-2023, didorong oleh penguatan investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) dan konsumsi rumah tangga, meskipun belanja pemerintah masih mengalami kontraksi.

Pertumbuhan di atas ekspektasi ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global. Investasi swasta, khususnya pada mesin dan peralatan, melonjak signifikan, sejalan dengan meningkatnya impor barang modal dan percepatan sejumlah proyek infrastruktur. Konsumsi rumah tangga juga tetap solid, didukung oleh momentum hari raya Idulfitri dan Iduladha. Ke depan, tantangan eksternal seperti tensi dagang global masih perlu diwaspadai,” ujar Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank, dalam PIER Economic Review: Semester I-2025, secara daring, Senin (11/8/2025).

Agenda acara tersebut adalah Kinerja Ekonomi Indonesia Triwulan II-2025 dan Semester -2025, serta Update Proyeksi Ekonomi Indonesia di Tahun 2025.

Sepanjang Triwulan II-2025, investasi tumbuh 6,99% yoy, tertinggi sejak awal 2021, dengan pertumbuhan signifikan pada kategori mesin dan peralatan sebesar 25,30% dan bangunan serta struktur sebesar 4,89%. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% yoy, sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya, terutama pada sektor transportasi & komunikasi, makanan & minuman, serta restoran & hotel.

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor tumbuh 10,67% yoy dan impor 11,65% yoy, mencerminkan aktivitas front-loading oleh mitra dagang dimana mereka membeli produk impor lebih awal dan menumpuknya menjelang implementasi tarif timbal balik AS. Sektor manufaktur, perdagangan, informasi & komunikasi, serta konstruksi menjadi kontributor utama pertumbuhan, sementara sektor jasa lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,31%.

Dengan mempertahankan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 4,8%–5,1%. Pertumbuhan ekonomi pada semester dua diperkirakan akan ditopang oleh belanja pemerintah serta dukungan paket stimulus untuk menjaga konsumsi rumah tangga. Investasi akan ditopang oleh belanja modal pemerintah dan kebijakan moneter yang akomodatif termasuk lanjutan pemotongan suku bunga kebijakan” kata Josua.

PIER berkomitmen untuk memberikan edukasi serta pandangan yang komprehensif kepada publik mengenai perkembangan terbaru dan prospek ekonomi Indonesia ke depan. Hasil riset ini diharapkan dapat memperluas wawasan, meningkatkan pemahaman publik, serta mendukung proses pengambilan keputusan para pemangku kepentingan terkait perekonomian nasional. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments