Friday, August 22, 2025
No menu items!
spot_img
HomeNasionalBersama Komunitas Mlampah Ziarah, Lebih dari 150 Orang Siap Jalan dari Tugu...

Bersama Komunitas Mlampah Ziarah, Lebih dari 150 Orang Siap Jalan dari Tugu ke Sendangsono

Yogyakarta, benang.id – Lebih dari 150 orang siap melakukan ziarah dengan jalan kaki dari Kota Yogyakarta menuju Gua Maria Sendangsono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu pagi (24/8/2025). Kegiatan bertajuk Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) yang digelar Komunitas Mlampah Ziarah ini, akan start pukul 05.00 WIB dari Tugu Yogyakarta.

Mlampah Ziarah merupakan sebuah komunitas kecil yang didirikan Roni Romel dengan bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya atau kebiasaan berziarah dengan berjalan kaki yang lazim dilakukan di era 1980-an dan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami sangat ingin membagikan pengalaman membahagiakan, merasakan kedekatan dengan Tuhan, lebih mendalami iman Katolik secara hening dan diam dalam mlampah ziarah dan ingin kembali membudayakan ziarah jalan kaki untuk umat Katolik,” kata Roni, dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

Kata Roni, dalam pandangan Gereja Katolik, ziarah adalah perjalanan rohani yang dilakukan dengan tujuan memperdalam iman, mencari bimbingan atau menghormati tempat-tempat suci yang berkaitan dengan Yesus, Maria atau orang-orang kudus lainnya.

Ziarah bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengalami transformasi spiritual. Ziarah, kata Roni, juga dapat dilihat sebagai perjalanan hidup itu sendiri, di mana peziarah menghadapi berbagai tantangan dan pengalaman yang pada akhirnya membantu mereka bertumbuh dalam iman.

Ketua Komunitas Mlampah Ziarah Roni Romel (kanan)

“Ziarah dalam Katolik adalah perjalanan suci yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memperdalam iman dan mengalami transformasi spiritual, baik secara pribadi maupun bersama komunitas,” jelas Roni .

Ia mengaku ide untuk menghidupkan kembali budaya jalan kaki berziarah ke Gua Maria atau tempat-tempat ziarah umat Katolik bermula dari kegemarannya melakukan ziarah jalan kaki dari Tugu Jogja menuju tempat-tempat ziarah di DIY, seperti Candi Ganjuran Bantul, Sendang Jatiningsih, Sleman, dan Sendangsono, Kulonprogo. Kegemaran itu selalu ia bagikan melalui media sosial sehingga beberapa teman merapat dan melakukan peziarahan secara bersama dengan berjalan kaki.

“Mulai dari situlah muncul gagasan untuk membentuk sebuah komunitas kecil dengan nama ‘Mlampah Ziarah’ yang berisikan teman-teman dengan panggilan kegemaran yang sama,” imbuhnya.

Nah, bulan Juli 2025 lalu, mereka bersepakat untuk kali pertama mengajak umat Katolik lainnya di luar anggota komunitas untuk bersama-sama berziarah jalan kaki dari Tugu Jogja menuju Sendangsono dengan nama kegiatan ziarah Walking Marathon de Sendangsono (WMSS).

Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) yang pertama itu diselenggarakan pada 24 Juli 2025 dengan jumlah peserta ziarah 47 orang. Para peserta tidak hanya dari Jogja, tetapi banyak juga yang datang dari luar kota Jogja, seperti Semarang (Jateng) dan Malang (Jatim).

Foto dukmentasi kegiatan ziarah Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) pertama, 24 Juli 2025.

“Puji Tuhan pada WMSS pertama bulan Juli kemarin berjalan dengan aman dan lancar tanpa kendala apapun. Walaupun ada beberapa peserta yang tidak berhasil menyelesaikan perziarahan dan terpaksa pulang menggunakan ojek, dan beberapa peserta yang kami jemput dengan kendaraan ‘relawan’ karena alasan fisik sudah tidak kuat, meski jarak menuju Sendangsono tinggal beberapa kilometer lagi,” kata Roni.

Mengenai rencana ke depan, menurut Roni, kegiatan WMSS akan dilakukan setiap bulan, berapa pun jumlah peserta. Sementara untuk WMSS bulan Agustus ini akan diadakan pada 24 Agustus 2025 dengan jumlah peserta lebih dari 150 orang.

“Kegiatan ini tidak memungut biaya apapun, karena kami ingin mengutamakan kegiatan komunitas Mlampah Ziarah ini dengan semangat dari, oleh dan untuk anggota komunitas. Karena itu pulalah di antara kami para anggota, ada yang dengan rela menjadi ‘relawan’ tim support untuk memastikan seluruh perjalanan ziarah WMSS bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” kata Roni.

Kegiatan Mlampah Ziarah ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr Robertus Rubiyatmoko. Mgr Rubiyatmoko menilai komunitas Mlampah Ziarah patut didukung karena kegiatan ini untuk menghayati pertobatan sekaligus menghayati Tahun Yubileum yang penuh pengharapan supaya mendapatkan anugerah yang berlimpah.

“Silakan bergabung dengan komunitas Mlampah Ziarah untuk menyatukan iman dan harapan guna mendapatkan anugerah idulgensi penuh pada tahun Yubileum ini. Saya dukung, semoga Tuhan selalu memberkati peziarah dari awal sampai akhir. Tuhan memberkati,” tutur Mgr Rubiyatmoko mendoakan. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments