Jenewa, benang.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengharapkan forum Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), dapat mendukung peningkatan kerja sama kedua negara di sektor ketenagakerjaan.
“Indonesia berharap forum ICA-CEPA dapat menjadi wadah bagi kedua negara untuk bertukar pikiran, berdiskusi dan mendalami isu-isu perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak, yang juga dapat mendukung peningkatan sektor ketenagakerjaan,” kata Menaker Ida Fauziyah di Jenewa, Swiss, Rabu (8/6/2022) waktu setempat, seperti dilansir kemnaker.go.id.
Untuk diketahui, mengawali kunjungan kerjanya di Swiss, Menaker Ida Fauziyah melakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Tenaga Kerja Kanada, Seamus O’Regan dalam rangka memperkuat kerja sama antar kedua negara di bidang ketenagakerjaan.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan, selama ini Indonesia dan Kanada memiliki hubungan erat dalam berbagai bidang, di antaranya melalui kerangka Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC), G20, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, Indonesia dan Kanada juga memiliki hubungan kerja sama melalui forum Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), yaitu forum yang dibuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi, termasuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida menyampaikan bahwa pada pertemuan ICA-CEPA sebelumnya, Pemerintah Kanada telah mengusulkan untuk membentuk Working Group on Labour (Kelompok Kerja Ketenagakerjaan), yang difungsikan untuk membahas isu-isu ketenagakerjaan dalam forum ICA-CEPA. Namun menurut Menaker Ida, pembahasan isu ketenagakerjaan hendaknya tetap dimasukkan sebagai bagian dari Economic and Technical Cooperation Working Group, mengingat isu ketenagakerjaan erat kaitannya dengan isu ekonomi lintas instansi lainnya.
“Adapun salah satu usulan kegiatannya adalah dengan membentuk forum diskusi reguler atau tahunan untuk pertukaran pandangan dan kepentingan masing-masing negara, untuk mencari solusi bersama dan tidak ada komitmen lebih lanjut maupun ke arah negosiasi,” katanya.
Menaker Ida menambahkan, selama ini Indonesia memiliki beberapa kerja sama dengan beberapa negara di bidang ketenagakerjaan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi di bidang transformasi digital, jaminan sosial, informasi pasar tenaga kerja, pelatihan dan produktivitas, serta pengawasan ketenagakerjaan dan K3. Ia pun berharap, pertemuan ini juga menjadi awal penguatan kerja sama bidang ketenagakerjaan antar kedua negara.
“Saya berharap Indonesia dapat memperluas kerja samanya dengan Kanada dalam hal peningkatan capacity building, khususnya di bidang ketenagakerjaan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida juga mengharap dukungan Pemerintah Kanada terkait pelaksanaan pertemuan ketiga Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 3rd Employment Working Group/EWG Meeting) G20, khususnya terkait penyusunan konsep Deklarasi Menteri Perburuhan dan Ketenagakerjaan negara-negara G20.
“Saya dengan senang hati menyambut baik pandangan dan wawasan berharga Bapak Menteri untuk mendukung kami dalam menyusun Deklarasi Menteri Perburuhan dan Ketenagakerjaan G20, dan untuk saling bekerja sama dalam pemulihan ekonomi global melalui sektor ketenagakerjaan,” ujarnya.