Jakarta, benang.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, banyak daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) hingga saat ini masih belum terkoneksi listrik secara menyeluruh. Padahal dengan curah matahari yang melimpah di Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan panel surya di daerah tersebut.
Demikian diungkapkan Eddy usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dirut PT Len Industri, Dirut PT Surya Energi Indotama, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Pemerintah Kota Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022), seperti dilansir dpr.go.id.
“Daerah-daerah yang menjadi prioritas dalam pengembangan ini ialah daerah yang masih belum terkoneksi listrik secara komprehensif terutama di daerah 3T. Dan apabila pemerintah bisa memprogramkan hal ini mungkin dari sektor industri itu bisa hidup kemudian dilain pihak juga di daerah-daerah yang masih menyandang 3T itu bisa terbantukan,” jelas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Eddy menambahkan, Komisi VII DPR RI senantiasa mendorong PT Len Industri (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Surya Energi Indotama untuk terus melakukan integrasi industri hingga ke bagian hilir, khususnya dalam pembuatan panel surya dengan penggunaan bahan baku dalam negeri.
“Kami optimistis, PT Len Industri dapat mengambil peran penting dalam menciptakan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia, baik dari sisi kemampuan industri maupun dari transfer teknologi,” yakin Eddy.
Menanggapi hal itu, Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor Mulana Sijabat mengatakan, permintaan terkait panel surya dari Kemenperin belum bisa dilakukan.
“Jadi kalau dari Kemenperin kan diharapkan panel surya itu 60%. Cuma kita belum bisa, karena hulu kita belum jalan maksimal LEN saja 47,5%. Nah bagaimana upaya untuk naik itu masih terus dikembangkan karena harus membangun industri hulu dahulu, Namun industri hulu yang membangun juga harus ada kepastian market,” jelasnya.