Jakarta, benang.id – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah menyepakati realisasi defisit sampai akhir 2022 diperkirakan mencapai angka 4,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun pemerintah diharapkan melakukan best effort, sehingga realisasi defisit akhir 2022 bisa tercapai 3,5-3,7% terhadap PDB.
Hal ini terungkap dalam Rapat Panitia Kerja Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2022 bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI).
“Sesuai hasil Rapat Kerja tanggal 19 Mei 2022 mengenai Kebijakan Antisipatif APBN untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan Kesehatan APBN. Realisasi defisit sampai dengan akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai angka 4,5 persen terhadap PDB,” kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah saat memimpin rapat di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (1/7/2022)., seperti dilansir dpr.go.id.
“Namun diharapkan pemerintah tetap melakukan best effort, agar defisit pada akhir tahun 2022 lebih rendah dari 3,92% terhadap PDB sesuai aspirasi Badan Anggaran yang mengharapkan dapat mencapai angka 3,5-3,7% terhadap PDB sehingga tekanan defisit anggaran terhadap PDB bisa berkurang,” sambung Said Abdullah.
Prognosis defisit anggaran dalam semester II tahun 2022 diperkirakan sebesar Rp805,8 triliun atau 4,32% terhadap PDB. Sampai akhir tahun 2022 realisasi defisit diperkirakan sebesar Rp732,2 triliun atau 3,92% terhadap PDB. Dan total prognosis pembiayaan anggaran pada semester II tahun 2022 sebesar Rp578,7 triliun.