Nusa Dua, benang.id – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai Special Mission Vehicles (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan (Kemenkei), berkolaborasi menggelar acara forum bisnis di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali, Rabu (13/7/2022).
Forum bisnis bertema “Sustainable Finance: Instruments and Management in Achieving Sustainable Development of Indonesia” ini, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to G20 di Indonesia.
Forum bisnis terkait keuangan berkelanjutan ini merupakan salah satu dari enam agenda prioritas di jalur keuangan (finance track) Presidensi G20 Indonesia 2022. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mendiseminasikan arah kebijakan, target, serta pengalaman dari para pakar terkait penerapan instrumen keuangan berkelanjutan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, secara langsung memberikan Keynote Speech pada acara forum bisnis, serta menjadi pembicara utama dalam sesi pembuka (Fireside Session). Dalam sambutannya, Menteri Keuangan menyampaikan, sebelumnya, pembicaraan tentang perubahan iklim hanya dihadiri dan didominasi oleh para pemerhati lingkungan dan lembaga atau tingkat kementerian lingkungan saja, di mana sektor keuangan tidak pernah masuk dalam agenda pembahasan.
“Namun, sejak Bali (UNFCCC 13, 2007), kami justru menginisiasi dan menempatkan aspek finansial dalam konteks diskusi, pembicaraan, dan bahkan ke tahap negosiasi terkait perubahan iklim. Kemudian mencapai apa yang kami sebut Perjanjian Paris dalam UNFCCC, di mana negara-negara anggota (Paris Club) menjanjikan Nationally Determined Contribution (NDC) per negara. Untuk Indonesia, kami berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 29% dengan upaya dan sumber daya kami sendiri, atau meningkatkan pengurangan CO2 hingga 41% dengan dukungan internasional. Peningkatan pengurangan CO2 hanya dapat dicapai jika ada dukungan internasional, terutama dari negara maju, seperti yang tercermin dalam Perjanjian Paris,” ujar Sri Mulyani, seperti dilansir kemenkeu.go.id.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menyatakan sebagai perusahaan yang dimandatkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, PT SMI mendukung penuh upaya pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengakselerasi program pembangunan nasional berkelanjutan di berbagai sektor melalui produk-produk keuangan berkelanjutan melalui mobilisasi dukungan pembiayaan melalui fasilitas multilateral atau instrumen pasar modal seperti green bond, serta SDG Indonesia One (SIO) sebagai platform blended finance.
“Dengan platform ini kami telah berhasil memperoleh komitmen sebesar US$ 3,3 miliar dari para donor, filantropi, maupun lembaga keuangan bilateral/multilateral, untuk selanjutnya kami salurkan ke dalam proyek-proyek berwawasan lingkungan, antara lain sektor energi terbarukan”, ujarnya.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah, juga menyatakan mengemban mandat sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia, IIF memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan 8 Prinsip Sosial dan Lingkungan IIF (yang diadopsi dari standar internasional).
“Melalui forum bisnis ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep pembangunan berkelanjutan termasuk penerapannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia”, tuturnya.
Kegiatan ini juga mengundang para pakar dan pengambil kebijakan. Hadir sebagai pembicara dalam sesi talkshow yaitu, Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan – Enrico Hariantoro; Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kementerian Keuangan RI – Masyita Crystallin; Country Director for Indonesia, Asian Development Bank – Jiro Tominaga; Head of International Programme Asia Pacific, Climate Bonds Initiative – Zalina Shamsudi; Direktur PT SMI Pradana Murti, serta Direktur PT IIF Wito Tantra.
Diskusi dipandu oleh Andini Effendi selaku moderator acara. Melalui diskusi ini dibahas mengenai peran pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui kerangka kebijakan, dan upaya pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk mengatasi dampak perubahan iklim di Indonesia. Selain itu, juga dibahas bagaimana dukungan para mitra dan alternatif pendanaan yang dihimpun untuk mendanai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.