Yogyakarta, benang.id – Program Studi S1 Teknik Sipil dan Program Studi Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meraih akreditasi unggul pada tahun 2022. Mulai 31 Maret 2022, akreditasi program studi keteknikan diajukan ke LAM Teknik yang sebelumnya adalah BAN-PT, berdasarkan 9 kriteria, dengan pemeringkatan Unggul, Baik Sekali dan Baik.
Prodi S1 Teknik Sipil terakreditasi A di tahun 2015 dan diperpanjang otomatis pada tahun 2020 dengan peringkat A, begitu juga dengan Program Studi S1 Teknik Industri. Pemeringkatan tersebut didapat dengan mengajukan ISK (Instrumen Suplemen Konversi). Namun pada tahun 2018, Program Studi S1 Teknik Sipil dan Program Studi Teknik Industri sudah mengikuti akreditasi Internasional IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education) dengan status Provisional Accreditation serta pada tahun 2021 mengikuti dan mendapatkan General Accreditation.
Dengan begitu, kedua prodi tersebut terakreditasi internasional dan bisa mengajukan permohonan penyetaraan ke peringkat Unggul.
“Sejak tahun 2018, prodi sudah bersiap untuk ikut akreditasi IABEE, terutama harus menyesuaikan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan IABEE. Pada Maret 2021, kita sudah mendaftarkan untuk ikut General Accreditation IABEE dan dinilai laporan evaluasi dirinya dalam beberapa tahap dan dilakukan Akreditasi Lapangan (AL),” jelas Dr Ir Imam Basuki, MT, Ketua Departemen Teknik Sipil, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Persiapan dilakukan sejak awal oleh prodi yang berkomitmen untuk mengikuti akreditasi internasional. Persiapan tersebut meliputi penyusunan laporan evaluasi diri dan yang terutama adalah penyesuaian kurikulum yang harus memenuhi kriteria IABEE, yaitu mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis luaran (Outcome-based Education/OBE).
“Tentu saja, persiapan dimulai sejak tahun 2018 karena untuk akreditasi internasional tuntutannya adalah harus menetapkan sistem pendidikan OBE, sudah menjalankan 1 siklus PPEPP dan sudah menghasilkan lulusan dengan kurikulum OBE,” jelas Dr Eng Ririn Diar Astanti ST MMT, Ketua Departemen Teknik Industri.
Dalam sebuah proses, tentunya ditemui berbagai kendala. Kendala yang dihadapi adalah terdapat beberapa mata kuliah yang tertunda penyelenggaraannya akibat pandemi Covid -19 dan menyusun kebutuhan laporan evaluasi diri yang membutuhkan upaya yang sangat besar dalam melengkapinya. Misalnya praktikum sulit untuk diselenggarakan secara daring karena keterbatasan yang ada.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya banyak perubahan yang dilakukan oleh prodi dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan laboran untuk selalu melakukan koordinasi dan sosialisasi demi tercapainya semua kriteria. Sehingga keterlibatan civitas academica yang baik, sangat mendukung berjalannya proses.
Pencapaian prestasi akreditasi Unggul Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Industri menjadi hal yang patut untuk diapresiasi. Imam menjelaskan bahwa selanjutnya prodi harus melakukan perbaikan berkesinambungan sesuai proses Plan-Do-Check-Act yang menjadi kriteria evaluasi akreditasi yang diantaranya adalah memperbaharui peralatan pada laboratorium, sehingga pada proses evaluasi akreditasi berikutnya bisa lebih baik dari yang telah diperoleh.
Ririn juga menjelaskan bahwa ke depannya Prodi Teknik Industri akan fokus pada tiga hal yaitu penguatan kerjasama industri untuk mendukung tugas akhir sebagai suatu capstone project, peningkatan kompetensi dosen terkait sertifikasi internasional dan fokus pada kegiatan MBKM untuk mendukung IKU Perguruan Tinggi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada industry advisory board, mitra industri, alumni, orang tua dan seluruh civitas academica yang telah membantu dan mendukung proses akreditasi sehingga mendapatkan penilaian Unggul di tahun 2022,” ungkap Ririn.