Bantul, benang.id – Pelepasan tukik atau anak penyu di Pantai Pelangi, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi acara Pembukaan rangkaian acara Dies Natalis ke-57 UAJY.
Acara simbolisasi pembukaan yang digelar Jumat (29/7/2022) tersebut dihadiri oleh jajaran Rektorat, Dekan Fakultas dan Kepala Kantor di lingkungan UAJY. Pelepasan tukik juga melibatkan mahasiswa UAJY serta Kelompok Aksi Konservasi Yogyakarta (4K. Yogyakarta).
“Hari ini kita akan memulai acara Dies Natalis UAJY Ke-57 dengan tema ‘Aktualisasi Karya Ekologis Universitas Atma Jaya Yogyakarta Menuju Universitas Laudato Si. Tema tersebut berangkat dari keprihatinan pada berbagai macam isu lingkungan yang semakin kompleks dan memerlukan kontribusi dari banyak pihak untuk mengurangi dampaknya,” ungkap Ketua Dies Natalis ke-57 UAJY, Sushardjanti Felasari ST MSc CAED PhD, dalam sambutannya.
Rektor UAJY, Prof Ir Yoyong Arfiadi MSc PhD mengungkapkan bahwa tema yang diambil berdasarkan pada ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus.
“Ensiklik tersebut berisi ajakan untuk memperhatikan alam, mencintai Tuhan dan lebih dekat kepada manusia. Dalam hal ini, UAJY berkomitmen untuk merespon ensiklik tersebut dengan berbagai tujuan dan ke depannya UAJY dapat menjadi universitas Laudato Si’,” jelas Yoyong, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (4/8/2022).
Kepala Dukuh Grogol IX dalam sambutannya mengungkapkan bahwa UAJY merupakan perguruan tinggi yang secara rutin mengadakan kegiatan di Pantai Pelangi. “Atma Jaya mengadakan kegiatan disini paling tidak 1 atau 2 kali entah itu dari beberapa fakultas,” ungkapnya.
Sebelum melakukan kegiatan pelepasan tukik, Daru selaku perwakilan dari Komunitas 4K menjelaskan mengenai teknis pelepasan tukik. Daru memaparkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan tukik seperti cara memegangnya dan bagaimana arah pelepasannya.
“Kita melepaskan tukik menggunakan wadah atau batok kelapa karena tukik punya insting untuk mencium aroma lingkungan sekitar dan memiliki insting untuk kembali lagi ke tempat asalnya. Jika menggunakan plastik, akan membahayakan tukik karena plastik ini juga banyak di laut sana dan banyak berita penyu terjerat atau memakan plastik,” jelas Daru.
Pelepasan tukik ini merupakan salah satu upaya UAJY dalam melestarikan dan mencintai lingkungan sekitar. Harapannya semoga lebih banyak lagi civitas academica UAJY maupun masyarakat luas yang terlibat dalam menjaga alam dan keseimbangan ekosistem.