Jakarta, benang.id – Semua perjalanan kebijakan Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia didokumentasikan sebagai sebuah knowledge capture sehingga bisa memberikan manfaat dalam bentuk sumbangsih pemikiran bagi dunia.
Hal ini dikemukakan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat memberikan Closing Remark pada acara “Soft Launching Buku: Keeping Indonesia Safe From Covid-19 Pandemic”, Jumat (5/8/2022).
“Karena itu kita mulai menyusun beberapa bulan yang lalu dan tim editor, kami semua bersepakat dan memperhatikan bahwa dalam kita menangani pandemi melalui PEN ternyata ada semacam grand-design. Dan grand design tersebut yang diuraikan di dalam buku ini,” jelas Wamenkeu dalam siaran persnya.
Wamenkeu mengatakan bahwa efek dari pandemi yang selama dua setengah tahun terjadi di Indonesia itu bukan hanya pada sisi ekonomi saja, namun juga berimbas pada kehidupan sosial dan sisi sumber daya manusia.
“Kita memiliki satu tulisan mengenai social protection di buku ini. Ketika krisis, semua kegiatan ekonomi berhenti, maka yang paling menderita adalah yang miskin dan rentan. Kita lakukan perlindungan sosial. Cara kita melakukan perlindungan sosial kita uraikan dan logikanya kita dudukan dalam buku ini. Ini sisi kemanusiaan yang luar biasa besar dan Pemerintah memikirkan dengan sangat detail kebijakan apa yang harus dilakukan untuk membantu kelompok ini,” lanjut Wamenkeu.
Chapter lain dalam buku ini juga bicara mengenai kesehatan mental. Wamenkeu mengatakan bahwa dengan adanya restriksi/pembatasan interaksi untuk mencegah penularan selama pandemi sangat memiliki dampak yang krusial bagi kesehatan mental manusia. Selain itu, imbas pandemi untuk kaum perempuan dan kelompok marjinal juga menjadi salah satu topik yang diurai di dalamnya.
Chapter selanjutnya juga berbicara mengenai perlindungan terhadap usaha mikro dan kecil, financial inclusion, kinerja sektor korporasi perusahaan besar, dimensi regional, dan juga satu chapter penutup yang menurut Wamenkeu sangat menarik yaitu chapter mengenai bagaimana birokrasi bekerja dengan cara kerja yang baru.
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh penulis dan memang di dalam buku ini kita coba kombinasikan. Chapter-chapter di dalam buku ini ditulis bersama teman-teman dari Kementerian Keuangan yang memang menggodok policy dengan teman-teman dari Universitas dan juga teman-teman dari lembaga penelitian dari think-tank, supaya memang terjadi suatu knowledge capture yang bisa saling melengkapi,” kata Wamenkeu.
Wamenkeu juga mengucapkan terima kasih kepada para reviewer yang telah memberikan komentar serta feedback dalam penyusunan buku ini. Buku ini akan mulai dipublikasikan oleh ISEAS dari Singapura yang menjamin adanya distribusi tingkat global, serta bentuk softcopy dari buku ini juga akan tersedia online nantinya.
“(Publikasi) Kita akan lakukan di Indonesia maupun di luar negeri. Ini akan kita akumulasikan sehingga pada saat tahun ini bertepatan dengan Presidensi Indonesia di G20 kita akan menyampaikan cerita mengeni cara Indonesia menangani pandemi selama dua setengah tahun terakhir”, pungkas Wamenkeu.
