Yogyakarta, benang.id – Setelah tertunda selama dua tahun akibat pandemi, ajang Marathon skala Internasional bertajuk Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2022 kembali digelar di kawasan Candi Prambanan.
Perlombaan tahunan ini dihadiri oleh sekitar 6.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Mandiri Jogja Marathon 2022 menyuguhkan keindahan alam kawasan Candi Prambanan dengan panorama suasana pedesaan yang masih asri dan terjaga.
Di dalam kawasan World Heritage versi UNESCO ini, peserta juga disajikan keindahan Prambanan Temple Compounds di antaranya Candi Loro Jonggrang, Candi Sewu, Lumbung, Bubrah.
“Sebagai kota budaya, ajang Marathon ini diharapkan dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan pariwisata di Yogyakarta, dan tentunya Indonesia. Kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar semakin banyak pelari yang ikut dan hadir di Yogyakarta serta menjadi katalis untuk mendukung penyelenggaraan event-event marathon lainnya di Indonesia,” terang Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi di Yogyakarta, Minggu (14/8/2022).
Ajang ini mempertandingkan kategori Marathon (42 Km), Half Marathon (21 Km), 10 Km dan 5 Km. Dalam MJM 2022 ini, Bank Mandiri bersama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta turut berupaya untuk mengangkat serta mempromosikan kekayaan budaya dan produk lokal.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudir, Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono berharap Mandiri Jogja Marathon 2022 ini dapat memacu pengembangan pariwisata dan perekonomian di Yogyakarta dan sekitarnya, khususnya pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Multiplayer effect akan terjadi dengan adanya event-event ini. Kami berharap, hal ini bisa turut memacu perekonomian daerah,” tutur Edy Setijono dalam siaran persnya.
Sebagai pengelola kawasan destinasi wisata berbasis cagar budaya, PT TWC turut mengagendakan event-event sport-tourism di kawasannya. Hal bisa menggeliatkan roda pariwisata dan ekonomi lokal di kawasa.
“MJM 2022 ini tentunya menjadi event sporttourism terbesar dan mampu menjadi magnet kunjungan wisatawa ke kawasan dan menggeliatkan roda perekonomian, khususnya para pelaku UMKM daerah,” tutupnya.