Monday, November 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalTerima Kanonik di Roma, Kardinal Suharyo Ingatkan Kembali 100% Katolik 100% Indonesia 

Terima Kanonik di Roma, Kardinal Suharyo Ingatkan Kembali 100% Katolik 100% Indonesia 

Roma, benang.id –  Ketua Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Kardinal Suharyo kembali mengingatkan tentang pentingnya umat Katolik Indonesia untuk menerapkan prinsip 100% Katolik, 100% Indonesia yang dicetuskan mendiang Mgr Soegijapranata.

Kardinal Suharyo mengingatkan hal itu saat jamuan makan siang usai memimpin misa dalam bahasa latin dalam rangka menerima Gereja Kanonik, Minggu (28/8/2022) siang waktu Roma.

“100% Katolik, 100% Indonesia harus dilakukan  dengan pendekatan sejarah dan situasi kekinian di Indonesia,” tutur Kardinal Suharyo seperti disampaikan Romo Markus Solo Kewuta SVD kepada benang.id, Senin malam (29/8/2022) WIB.

“Dibutuhkan tanggungjawab dan kepedulian untuk menjaga dan merawat NKRI yang kita inginkan,” tandas Kardinal Suharyo menutup sambutannya, seperti dikutip Romo Markus Solo.

Kardinal Suharyo terima kanonik
Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, Romo Markus Solo Kewuta SVD, dan Ketua IRRIKA, P Polce Berek (berdiri). Foto: Istimewa

Di awal Misa, Seremoniar Sri Paus, Monsignore Boiardi dari Vatikan membacakan surat penetapan Gereja Spirito Santo alla Ferratella, di wilayah Eur, Roma timur laut, sabagai Gereja Kanonik Kardinal Suharyo.

Padre Marco, demikian Romo Markus Solo akrab disapa, mengatakan bahwa  umat yang hadir dalam acara ini lumayan banyak.  Gabungan antara umat paroki setempat dan warga Indonesia.

“Sebenarnya lebih banyak lagi umat yang hadir, tetapi karena musim liburan Agustus sehingga umat tidak padat. Pihak Kedutaan Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan pun hadir,” ujar satu-satunya pejabat Vatikan dari Indonesia ini.

Dalam Misa tersebut Kardinal Suharyo sebagai selebran utama, didampingi Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Uskup Agung Piero Pioppo dan Pastor Paroki setempat.  

“Kami konselebran ada 9 imam, hampir semuanya orang Indonesia. Setelah perayaan Misa ini, berita acara atau protokol upacara ini yang disusun secara kronologis, dibacakan oleh Seremoniar dari Paus di Sakristi, dilanjutkan dengan penandatanganan oleh Bapak Kardinal dan diikuti oleh para Konselebran. Berita Acara mengatakan bahwa semuanya telah berjalan sebagaimana mestinya,” papar Padre Marco.

Setelah penandatanganan ini, lanjut dia, umat dan tamu yang hadir menikmati suguhan makanan dan minuman ringan di luar gereja seraya berkesempatan menyalami Kardinal Suharyo.

“Dari sana kami bergerak menuju Kedutaan RI untuk Takhta Suci Vatikan yang terletak hanya 2,5 kilometer dari gereja ini, untuk santap siang, atas undangan dan kebaikan Kedutaan RI untuk Tahta Suci Vatikan,” kata Padre Marco.

Hadir dalam pertemuan makan siang ini  sejumlah anggota IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Se-Kota Abadi), DCM KBRI untuk Italia Lefianna Hartati Ferdinandus, Kepala Atase Pertahanan Kolonel Laut Aminuddin Albek, dan Assistennya Mayor Sus Isran Anshari, serta Agnes Rosari Dewi, Sekretaris Dua.

Dalam kesempatan itu, Padre Marco juga memberikan tanggapannya dengan mengangkat dan menggarisbawahi pentingnya mengingat sejarah kolektif yang sudah disampaikan Kardinal Suharyo, sambil mengangkat keutamaan-keutamaan Kardinal yang menjadi contoh dan inspirasi bagi gererasi muda.

Menurut Padre Marco, Gereja Katolik Indonesia, walaupun mengalami banyak tantangan, tetapi sangat aktif dan berkembang dengan baik diharapkan bisa menginspirasi Gereja Eropa yang dilanda badai sekularisme.

“Kotbah Kardinal Suharyo yang mengangkat dan memperkenalkan Gereja Katolik Indonesia ini bisa memobilisasi spirit misioner Gereja Eropa, terutama di Roma, sekaligus juga menginspirasi mereka bagaimana Gereja Katolik Indonesia, walaupun mengalami banyak tantangan, tetapi sangat aktif dan berkembang dengan baik. Eropa yang dilanda badai sekularisme, rasanya penting mendengar kabar baik seperti ini,” tutur Padre Marco.

Usai Padre Marco memberikan tanggapan, Suster Claren PRR kemudian membagi pengalaman Tarekat PRR menjadi missionaris di Italia, dilanjutkan dengan sharing dari Ketua IRRIKA, P Polce Berek.

“Acara hari ini sangat berkesan, sekalipun cuaca luar lumayan panas,” pungkas Padre Marco. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments