Tangerang, benang.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengharapkan Filipina meningkatkan kerja sama sector digital dengan Indonesia.
Hal tersebut dikemukakan Menkominfo usai menyambut kedatangan Presiden Filipina HE Ferdinand Romualdez Marcos JR, yang tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/9/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat menyambut Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos JR, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba.
“Saya ditugasi untuk menjemput Bapak Presiden Ferdinand Romualdez Marcos JR. Kunjungan beliau tentu ini suatu kehormatan bagi Indonesia,” jelas Menteri Johnny di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, usai menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina.
Menurut Menkominfo, kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos JR. menempatkan Indonesia di posisi strategis bagi negara tetangga kepulauan itu.
“Mengingat bahwa ini adalah kunjungan pertama Presiden Marcos ke negara-negara sahabatnya, termasuk untuk ASEAN,” ujarnya.
Menteri Johnny berharap Indonesia dan Filipina sebagai bagian dari asosiasi kawasan ASEAN dapat meningkatkan kerja sama dan hubungan kedua negara yang jauh lebih baik, termasuk di sektor digital.
“Kita tahun depan akan meluncurkan dua High Throughput Satellite (HTS), dengan kapasitas 300 Giga byte per second yang sebagiannya punya potensi untuk digunakan oleh Filipina,” jelas Menteri Johnny dalam siaran persnya.
Menkominfo menyatakan potensi pemanfaatan HTS untuk kawasan Filipina khususnya pada Hot Backup Satellite. Menurutnya, kerja sama tersebut sedang disusun antara perusahaan kedua negara.
“Selanjutnya, kita tentu berharap ada banyak kerja sama bilateral yang bisa kita lakukan, mengingat kondisi geografis Filipina dan Indonesia di sektor ICT hampir mirip. Indonesia negara kepulauan, Filipina pula negara kepulauan, hampir sama,” ujarnya.
Sebagai negara kepulauan, Menkominfo menilai kerja sama Indonesia dan Filipina di sektor digital akan dapat menjangkau masyarakat terpencil kedua negara.
“Jadi pengalaman-pengalaman ini bisa kita saling sharing untuk bagaimana menjangkau wilayah-wilayah yang terdepan, terluar, tertinggal baik Indonesia maupun Filipina,” tandasnya. (*)