Pasang PLTS Atap, Sejalan dengan Komitmen Aktif CLEO dalam Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap
Surabaya, benang.id – PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group), emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan /AMDK atau CLEO, berkomitmen mendukung program ketahanan energi pemerintah yaitu mempercepat pencapaian target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025 dan mencapai net-zero carbon emission pada tahun 2060.
Manajemen CLEO dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (13/9/2022) menyebutkan, selain menjadi strategi ramah lingkungan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hal ini juga sesuai dengan komitmen aktif Perseroan dalam pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan yang dapat menjaga kelestarian lingkungan sejalan dengan nilai Sustainability pada aspek Environmental, Social dan Governance (ESG) di seluruh unit bisnis.
Saat ini Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) telah memasuki tahun kelima. Dengan turut serta dalam penandatanganan deklarasi GNSSA ini, Perseroan menunjukkan komitmennya secara sungguh-sungguh melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terhubung dengan jaringan PLN melalui sistem on-grid di delapan pabrik Perseroan yang tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Dimulai dengan pemasangan PLTS Atap di pabrik terbesar di Pandaan, yang kemudian disusul oleh tujuh pabrik lainnya yaitu di Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Kudus, Cirebon, Gunung Sindur, dan Citeureup.
Seluruh PLTS Atap tersebut diharapkan sudah dapat dioperasikan di akhir tahun 2022. Tidak berhenti di situ saja, komitmen manajemen PT Sariguna Primatirta Tbk terhadap EBT masih berlanjut dengan rencana pembangunan PLTS Atap di tahun-tahun berikutnya.
Selain merupakan salah satu cara ideal dalam upaya untuk meningkatkan bauran EBT, mengingat karena letak geografis Indonesia yang sangat mendukung, bagi Perseroan pemanfaatan PLTS juga membantu peningkatan efisiensi energi yang bermuara pada penurunan biaya operasional. Potensi bauran energi terbarukan Perseroan dari penggunaan PLTS tersebut mencapai 10% dari total pemakaian energi listrik yang ada setiap tahunnya.
Pemanfaatan PLTS tersebut juga berpotensi mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 4.022-ton CO2 per tahun. (*)