Jakarta, benang.id, – Salah satu studio arsitektur The Enterprise, dari Han Awal and Partners (HAP) yang berlokasi di Bintaro, Tangerang Selatan merayakan hari jadinya ke-52 dengan membuat Rumah Asuh dengan mengangkat Desa Adat Nggela yang bangkit dari kebakaran pada tgl 29 Oktober 2018 lalu . Peristiwa 4 tahun yang lalu itu menghanguskan 22 dari 23 Rumah Adat yang merupakan peninggalan budaya yang penting. Sebagai identitas utama dalam berarsitektur, HAP terus berusaha mengangkat unsur tradisi dan budaya Indonesia. “Kami selalu berusaha mengangkat tradisi dan budaya Indonesia karena memang slogan kami adalah “To boldly go where no man has gone before”,” ujar Hani, salah satu pendiri Studio ini dalam keterangannya Rabu (14/9).
Kini desa Nggela sendiri bergotong royong bersama dengan para donatur dari Kemendikbud, Pemkab, Pemprov NTT , serta Yayasan Tirto -Rumah Asuh, mama Ann, Swiss Lady, Pelindo 3 dan Diaspora Nggela telah berhasil membangun 21 rumah adatnya kembali. Seperti diketahui Nggela merupakan kampung adat Lio terbesar di Flores.
Sudah menjadi tradisi bahwa warga Nggela sampai saat ini masih mempertahankan serangkaian upacara adat, misalnya untuk menjaga bangunan adat dan makam para leluhur. Dengan demikian, tak heran walau merupakan desa tradisional, rumah-rumah adat di sini dalam keadaan terjaga: bersih dan atap ilalangnya tampak selalu baru.
Letak Desa Nggela tepatnya di Kecamatan Wolojita, sekitar 72 km dari pusat kota Ende Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski akses jalannya yang rusak, lokasi permukiman adat ini unik, dengan di sisi selatan dibatasi oleh Laut Sawu, sementara di sisi utaranya berupa kawasan pegunungan. Kunjungan ke desa ini layak masuk rencana perjalanan, karena di sinilah masyarakat bisa menyaksikan langsung desa adat yang masih mempertahankan keaslian bangunannya.
Kampung Tradisional
Rumah Ada Nggela itu konon sudah dibangun sejak ratusan silam. Kampung tradisional ini kental dengan nuansa magis. Kalau ingin berjalan-jalan berkeliling kampung, pengunjung sebaiknya didampingi masyarakat setempat sebagai pemandu. Pasalnya, ada beberapa hal yang tak boleh disentuh secara sengaja karena bisa mendatangkan sial. Misalnya, susunan batu di tengah desa yang dipercaya sebagai titik yang sakral.
Deretan rumah yang ada di Desa Nggela juga memiliki fungsi masing-masing. Selain sebagai tempat tinggal, ada pula yang digunakan untuk menyimpan hasil panen maupun lokasi pertemuan atau menyambut tamu. Semua bangunannya berupa rumah panggung dengan rangka dan dinding kayu. Sementara atapnya menggunakan alang-alang atau ijuk serta bambu.
Salah satu kekuatan desa adat ini adalah ibu-ibu penenun yg menjadi tulang punggung masyarakat Nggela sehari-hari. Oleh karenanya HAP menyelanggarakan Nggela Fashion Night. Acara ini adalah sebuah acara Charity penjualan kain Tenun Nggela untuk membantu membuka akses pasar dan penggembangan tenun Nggela yang unik dan terkenal itu.
Agenda Nggela Fashion Night
Tanggal : 15 September 2022
Pukul : 10.00-17.00
Lokasi : Han Awal & Partners Office
Selanjutnya tgl 17-24 September 2022 : Open Office Terbatas
Registrasi melalui https://bit.ly/HAPOpenOffice dengan pameran Tenun Nggela