Depok, benang.id – Calon Ketua Umum (Caketum) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) masa bakti 2022-2025 Akbar Himawan Buchari tampil apik saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan tema ‘Lulus Cumlaude itu Biasa, Jadi Pengusaha itu Luar Biasa’.
Akbar dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun dunia usaha sebagaimana tagline-nya ‘Kolaborasi Daerah Membangun Indonesia’. Menurutnya, tantangan saat ini dan ke depan sangatlah berat.
“Dunia sedang berada di fase ketidakpastian akibat pandemi dan perang. Dua tahun lebih, kita berkutat dengan persoalan pandemi Covid-19 yang dampaknya sangat destruktif,” ujar Akbar, saat memberikan paparan bagi peserta acara Hipmi Talks di Auditorium Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, Kamis (29/9/2022).
Caketum Nomor Urut 1 itu menilai, dunia mengalami perubahan secara drastis. Ekonomi Indonesia melemah, bahkan terjun bebas di angka yang mengkhawatirkan, dan hal tersebut terjadi di hampir semua negara.
“Belum selesai pandemi, geopolitik dunia dihadapkan dengan perang Rusia-Ukraina serta perang dagang yang melibatkan Tiongkok dan Taiwan yang belum diketahui kapan akan berakhir,” ucapnya.
Menurut Akbar, salah satu cara untuk bisa bertahan di tengah krisis ini adalah dengan membangun ekosistem ekonomi secara berjenjang dan berkelanjutan dengan pendekatan kaderisasi yang terstruktur sistematis dan masif.
“Mahasiswa UI memiliki peran signifikan lewat HIPMI Perguruan Tinggi dalam membangun dunia usaha di Indonesia yang lebih prospektif dan menjanjikan,” ungkapnya.
Sebagai pengusaha yang merangkak dari bawah, Ia optimistis, masa depan dunia usaha di Indonesia akan kembali membaik. Optimisme itu diungkapkannya ketika melihat antusiasme peserta Hipmi Talks yang hadir dan mau berkolaborasi ide dan gagasan.
“Kalau kita melihat data, ada tren kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional di dua triwulan terakhir, dari 5.01% menjadi 5,44%. Perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% (YoY) pada Triwulan 2 tahun 2022 dan secara triwulanan, ekonomi nasional tumbuh 3,73% (QoQ),” tuturnya.
Bahkan, Akbar menambahkan, produk domestik bruto (PDB) harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp 2.924 triliun. Capaian ini menandakan trend pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat.
“Melihat dinamika itu, saya memberi tantangan kepada seluruh peserta yang hadir untuk menjadi bagian dari pengusaha muda Indonesia yang sukses dan mau melewati tantangan ini bersama,” imbuhnya. (*)