Jakarta, benang.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berkomitmen meningkatkan kiprah dan peran perempuan dalam perusahaan, dengan memberikan kesempatan yang sama tanpa membedakan gender untuk pengembangan karier, melainkan berdasarkan pertimbangan kompetensi dan hasil penilaian kinerja.
Saat ini SIG telah memiliki sebanyak 826 karyawan perempuan yang bekerja di seluruh operasional perusahaan. Sementara hingga September 2022, jumlah talent perempuan band 1 di SIG mencapai 20%. Hal tersebut menunjukkan komitmen SIG dalam pengembangan kompetensi karyawan dan peluang karir bagi karyawan perempuan.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menjelaskan, komitmen SIG ini sekaligus merupakan bentuk dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), tujuan kelima yaitu Kesetaraan Gender. SIG berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif untuk mendorong talenta terbaik dapat berkembang secara optimal di perusahaan tanpa memandang perbedaan gender serta mencegah adanya diskriminasi. Hal ini juga selaras dengan nilai utama BUMN, AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
“Secara khusus, SIG juga memberikan fasilitas kepada karyawan perempuan terkait dengan kebutuhan kodratinya, seperti cuti melahirkan, ruang laktasi, dispensasi hadi, serta memfasilitasi pekerja perempuan yang mengemban beban ganda sebagai seorang ibu dan karyawan”, kata Vita Mahreyni, dalam siaran persnya.
Selain itu, perusahaan juga menjamin kesetaraan kesempatan dalam proses rekrutmen yang dijalankan tanpa menjadikan gender sebagai aspek utama. “Kami memastikan tidak adanya batasan bagi kandidat perempuan untuk diikutsertakan dalam setiap proses seleksi untuk mengisi posisi manajemen atau senior yang kosong sebagai upaya menaikkan jumlah talenta perempuan,” ujar Vita Mahreyni.
Saat ini, di SIG juga sudah terbentuk komunitas karyawan perempuan dengan nama ‘Srikandi SIG’ yang merupakan perpanjangan tangan dari ‘Srikandi BUMN’. Melalui kegiatan ini, perusahaan turut mendorong women empowerment dengan pembelajaran seperti change management, managing work dan work planning.
Ketua Srikandi SIG, Oktoria Masniari menyampaikan, selain kegiatan pembelajaran yang berkolaborasi dengan Human Capital, Srikandi SIG juga melaksanakan kegiatan mentoring oleh karyawan perempuan band 1 dengan karyawan perempuan band 2. Hal ini juga penting untuk mendukung pengembangan kepemimpinan perempuan.
Menurutnya, jika karyawan dapat menunjukkan performa terbaik dan pengembangan kompetensi dengan baik, maka peluang karier akan terbuka tanpa melihat gender. Salah satunya adalah Direktur Produksi di salah satu anak perusahaan SIG saat ini telah di jabat oleh perempuan. Hal ini menjadi bukti affirmative action dari manajemen dalam mendukung terwujudnya kesetaraan kepemimpinan. (*)