Nusa Dua, benang.id – Guna mengurangi tingginya impor minyak nabati terutama minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang terus bertambah setiap tahunnya dalam memenuhi kebutuhan konsumsi domestik, India menargetkan produksi CPO di dalam negeri.
“Pertumbuhan minyak nabati sebesar 2 sampai 3% setiap tahun. Tahun ini, konsumsi minyak nabatinya sebesar 22,5 juta ton. Hingga 2026 diperkirakan konsumsi minyak nabati India naik menjadi 26 juta ton -27 juta ton,” ujar BV Mehta, Direktur The Solvent Extractors’ Association of India saat berbicara dalam 18th Indonesian Palm Oil Conference and Price Outlook 2023, Jumat (4/11/2022).
BV Mehta menjelaskan tingginya impor minyak nabati ini yang menjadi pertimbangan pemerintah India untuk meningkatkan produksi minyak nabati sendiri terutama minyak sawit. Berdasarkan proyeksi, produksi minyak sawit yang dihasilkan India lebih dari 1 juta ton pada 2025-2026 dan produksinya akan terus meningkat menjadi 2,8 juta ton pada 2030.
“India berupaya mengimbangi tingginya impor dengan produksi di dalam negeri,” kata Mehta.
Pemerintah India telah mengumumkan inisiatif baru untuk menghasilkan minyak sendiri di dalam negeri. Skema ini bernama National Edible Oil Mission-Oil Palm (NMEO-OP) bertujuan membangun kemandirian minyak nabati. Skema ini menargetkan pembangunan kebun sawit seluas 1 juta hektare.
Presentasi yang disampaikan Mehta menjelaskan bahwa India telah menanam 350 ribu hektare kebun sawit yang menghasilkan 300 ribu ton CPO. Sentra perkebunan sawit India berada di Arunachal Pradesh dan Telangana. (*)