Jakarta, benang.id – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari menegaskan kolaborasi sangat penting dalam membangun dunia usaha saat ancaman resesi masih menjadi topik hangat bagi para pelaku usaha.
Menurut dia, tantangan saat ini dan ke depan sangatlah berat. Resesi ekonomi global jadi sorotan.
“Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga acuan secara agresif yang dilakukan bank sentral berbagai negara untuk meredam laju inflasi, sehingga memicu terjadinya krisis keuangan,” ujar Akbar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Dia menjelaskan pentingnya kolaborasi di tengah ancaman resesi yang dampaknya sangat luar biasa. Apalagi resesi secara global semakin nyata di depan mata.
“Salah satu faktor penting agar kita tetap survive di tengah ancaman resesi keuangan global adalah dengan membangun kolaborasi yang kuat, solid dan terintegrasi dengan melibatkan semua elemen di bangsa ini,” ucapnya.
Mantan Ketua Umum BPD Hipmi Sumatera Utara itu mengatakan, menopang konsolidasi internal organisasi maupun secara eksternal bisa membantu perekonomian Indonesia sehingga resesi besar di tahun depan bisa teratasi tanpa ada turbulensi seperti pelatihan dan pendampingan pengusaha muda, pengembangan big data terintegrasi, dan kerja sama lembaga keuangan atas integrasi big data Hipmi. Kemudian, penguatan research dan development dengan kerja sama Hipmi dan perguruan tinggi serta kolaborasi antar anggota Hipmi.
Selain itu, salah satu cara untuk bisa bertahan di tengah krisis ini adalah dengan membangun ekosistem ekonomi secara berjenjang dan berkelanjutan dengan pendekatan kaderisasi yang terstruktur sistematis dan masif. Anak muda memiliki peran signifikan dalam membangun dunia usaha di Indonesia yang lebih prospektif dan menjanjikan,” ungkapnya. (*)